Anak sedang makan (Pinterest/Edited by HerStory)
Moms pernah dengar kalimat "bila perut kenyang, hati pun senang"? Ternyata kalimat ini bukan cuma guyonan semata, lho! Sistem pencernaan dan makanan yang dikonsumsi anak ternyata benar-benar bisa memengaruhi kondisi emosional si kecil secara ilmiah.
Hal ini dikenal sebagai "Gut Brain Axis". Ahli gizi Dr. Rita Ramayulis DCN, M.Kes menjelaskan bahwa ada hubungan timbal balik antara sistem pencernaan, sistem otak, dan perasaan atau hati si kecil.
Komunikasi homeostatik ini melibatkan jalur persarafan, hormonal, dan imunologi. Komunikasi ini akan memberi efek berupa mood, kognitif, dan emosi yang diperlihatkan anak.
Dalam sistem pencernaan, usus manusia memiliki 100 juta sel saraf, 80kteri baik dan 20kteri jahat. Untuk mendapat sistem pencernaan yang baik, bakteri dalam tubuh anak harus terus seimbang. Inilah daftar nutrisi yang diperlukan untuk menjaganya.
Prebiotik atau serat sangat dibutuhkan oleh tubuh si kecil. Prebiotik memang tidak bisa dicerna oleh manusia, tetapi prebiotik menjadi makanan untuk bakteri baik di usus sehingga bakteri baik itu bisa tetap hidup.
Untuk yang satu ini, Moms bisa menemukannya dalam produk tertentu yang telah diformulasikan seperti pada susu anak.
Unsur ini bermanfaat untuk sel baru di otak sampai selesai masa perkembangan anak. Selain itu, Omega 3, omega 6, DHA, sangat berguna untuk sel otak. Denagn terpenuhinya nutrisi ni, anak akan lebih menyerap pelajaran, punya memori yag baik, dan dapat mengontrol emosi.
Zat besi dapat membantu untuk mendistribusi oksigen ke otak anak. Jika otak kekurangan oksigen, maka anak akan mudah mengantuk, malas, dan kurang fokus.