Menu

Mitos-Mitos Bagi Ibu Setelah Melahirkan, Mulai dari Tidak Boleh Mandi sampai Depresi, Jangan Dipercaya Ya!

20 Desember 2020 15:00 WIB

Ilustrasi dokter yang sedang melakuka operasi. (Pinterest/Parents.com)

HerStory, Bandung —

Setelah melahirkan, mungkin akan beberapa hal yang berubah pada ibu. Hal ini sering dikaitkan dengan mitos-mitos yang beredar di masyarakat. Padahal, tidak ada dasar penelitian yang bisa membuktikan hal itu.

Jika dipercaya, mitos-mitos ini hanya akan menambah kekhawatiran ibu. Melansir Healtxchange, inilah beberapa mitos mengenai ibu setelah melahirkan. 

Setelah melahirkan, ibu pasti mengalami depresi

Memang benar bahwa sebagian besar wanita mengalami suasana hati yang sedih atau tertekan, dimulai beberapa hari setelah kelahiran bayi dan berlanjut untuk berbagai panjang waktu.

Gejala ini disebut "baby or postnatal blues" dan diyakini terkait dengan perubahan hormonal setelah kelahiran bayi. Untungnya, suasana hati ini berlangsung dalam jangka waktu yang relatif pendek (sekitar dua minggu) dan kebanyakan wanita pulih darinya.

Depresi didiagnosis hanya jika gejala-gejala ini menetap pada sebagian kecil wanita. Ini mungkin disertai dengan niat bunuh diri atau pembunuhan bayi. Perhatian psikiatri yang cepat sangat penting dalam kasus seperti itu.

Ibu tidak boleh mandi karena air akan masuk ke tubuh

Tidak ada dasar untuk keyakinan ini. Faktanya, mandi secara teratur bisa memastikan kebersihan dan kenyamanan pribadi yang baik. Ini mengurangi insiden infeksi kulit dan luka. 

Ibu harus mengonsumsi anggur, minyak wijen dan ramuan tradisional untuk mengeluarkan angin

Sekali lagi, tidak ada alasan medis di balik rekomendasi ini. Dalam jumlah sedang, tidak ada salahnya mengonsumsi zat ini. Namun, bila dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, hal itu dapat mempengaruhi kondisi Moms dan bayi secara negatif. Selain itu, ada berbagai zat yang ada dalam tumbuhan yang tidak sepenuhnya kita sadari.

Alkohol dan zat organik lainnya mungkin masuk ke dalam ASI  dan saat menyusui, zat ini dapat ditransfer ke bayi. Zat-zat ini dapat mempengaruhi hati dan memperburuk penyakit kuning pada bayi baru lahir jika sudah ada.

Ibu tidak boleh minum air putih

Konsumsi cairan yang cukup disarankan terutama jika ibu sedang menyusui. Ginjal akan memproduksi lebih banyak urin dalam beberapa minggu pertama setelah bayi lahir untuk membuang kelebihan cairan yang telah terakumulasi selama kehamilan.