Baru-baru ini, Jane Shalimar menggugat cerai suami, Arsya Wijaya, ke Pengadilan Agama lantaran ia merasa dituding selingkuh oleh suaminya. Atas tudingan tersebut, Jane yang enggak terima akhirnya memilih jalan untuk menyudahi hubungan rumah tangga mereka.

Awal dari kecurigaan sang suami kepada Jane karena di masa kampanye pilkada Tangerang, Jane jadi sering pergi ke luar rumah dan memiliki barang-barang mewah.

"Sangat curiga. Artinya saya bertanya kenapa Jane susah berkomunikasi dengan saya. Tapi dia tiba-tiba ke sana ke sini, pakai mobil yang dulu mobil dinas dia waktu kampanye. Pertanyaannya itu kampanye sudah beres, mobilnya masih dipake. Ada beberapa fakta bahwa mobil itu yang dipake. Di situlah muncul kecurigaan. Ditambah dia pamer barang mewah di media sosial itu," ujar Arsya.

Mendengar tudingan tersebut, Jane merasa kesal dan dirugikan karena Arsya membuka aib masalah keluarga mereka kepada publik lewat sosial media.

"Saya kesal dan marah sekali, saya diberitakan hilang sama dia (Arsya, red). Padahal dia tahu saya ada di Jakarta," kata Jane saat dihubungi awak media, Jumat (25/12/20).

"Dia mencari simpati dan pembenaran bahwa dia mencari istrinya. Dalam statusnya disebut saya ngejar selingkuhan lah atau apa lah," lanjut Jane.

Atas keterangan sebelumnya, Arsya kemudian kembali angkat bicara kepada publik pada hari Sabtu (26/12/20) bahwa dirinya enggak mempunyai niat untuk menuding sang istri. Semua perkatannya hanyalah kecurigaan.

"Kalau perselingkuhan itu hanya kecurigaan saja, ya. Saya tidak menuduh sebetulnya, hanya curiga sebagai seorang suami dengan kelakuannya yang sekarang seperti itu menimbulkan kecurigaan-kecurigaan. Wajar seorang suami mempunyai kecurigaan sampai ke sana," ungkap Arsya.

Kembali Arsya membela diri dengan menyebut Jane Shalimar adalah pembohong karena mengabaikan pesan Whats App darinya di tanggal 17 - 18 Desember 2020 setelah pilkada. Arsya mengklaim bahwa Jane hanya membaca pesannya tanpa membalas dan menimbulkan kecurigaan yang makin kuat.

"Malam kemarin, Jane diwawancara bilang bahwa saya tidak menghubungi dia, buktinya tanggal 17 dan 18 Desember saya hubungi dia. Dia sempat bilang kelar pencoblosan Pilkada dia akan ke Bandung dan ngobrolin semua, ternyata sampai tanggal 17 enggak muncul. Saya tanya jadi kapan mau pulang, dia baca doang. Saya WA lagi jumat tanggal 18, checklist dua, biru, dia membaca. Berarti statement dia soal saya tidak menghubungi dia itu bohong," beber Arsya.  

Dan mengenai barang-barang mewah yang Jane miliki setelah menjadi tim sukses salah satu paslon di pilkada Tangerang, Arsya mengaku enggak pernah memberikan barang tersebut.

"Itu pun saya sebagai suami merasa aneh, saya enggak beri uang tapi dia bisa beli itu semua. Wajar kalau saya punya kecurigaan ada siapa nih. Itulah yang membuat pikiran saya menjurus ke satu kecurigaan, saya tidak menuduh, ya," pungkasnya.