Menu

Si Kecil Enggak Suka Makan Sayur? Ternyata Ini Alasannya

04 Januari 2021 13:55 WIB

Ilustrasi anak yang enggak suka sayur (Shutterstock)

HerStory, Purwokerto —

Moms coba tanya ke si kecil, makanan apa yang paling ia benci. Jawabannya pasti berbagai macam sayur-sayuran. Kita sebagai ibu harus mengolah sayur sedemikian rupa biar bisa dimakan si kecil. Enggak jarang juga kita bilang kalau itu bukan sayuran. Kondisi ini enggak cuma dialami kita aja kok. Fenomena ini memang sudah jadi fenomena secara global.

Data dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarkat tahun 2014 menyebutkan kalau 97,7% anak Indonesia yang berumur di bawah lima tahun kurang mengonsumsi sayur dan buah. Mirisnya lagi, kebiasaan ini akan berlanjut hingga dewasa. Jika ditotal, sebanyak 97,1% penduduk Indonesia kurang mengonsumsi sayur. Padahal sayur yang dihasilkan petani lokal juga dikenal punya kualitas yang bagus. Pertanyaannya, kenapa banyak banget orang yang enggak suka sayur, padahal mereka juga tahu kalau sayur punya manfaat gizi yang tinggi?

Mungkin Moms sering mendengar alasan si kecil yang enggak suka makan sayur karena pahit. Anak-anak memang enggak terbiasa dengan rasa pahit, terutama yang ada di sayur. Mereka lebih akrab dengan rasa manis dan asin yang biasa mereka konsumsi seperti ASI atau susu formula. Uniknya, kebiasaan ini ternyata udah ada sejak zaman purba.

Manusia terbiasa dengan trial and error dan menganggap bahwa makanan pahit diidentikkan dengan makanan yang beracun. Akhirnya, pahit menjadi rasa yang dilabelkan dengan hal negatif dan pikiran ini ternyata turun temurun dari generasi ke generasi. Kondisi ini enggak hanya dialami si kecil aja, tetapi juga kita orang dewasa. Dalam suatu waktu, mungkin kita harus terbiasa dengan obat-obatan herbal yang terkenal pahit dan harus mengonsumsinya. 

Tapi, penelitian lain menyebutkan alasan berbeda mengapa anak-anak enggak suka sayuran. Penelitian di bidang psikologi yang dilakukan oleh Rose Gerber menyebutkan bahwa ada kaitan antara sayuran dan situasi yang membuat anak bahagia. Kita semua tahu kalau anak-anak sangat suka perayaan dan liburan seperti pesta ulang tahun, hari raya, hadiah, atau berkumpul bersama keluarga. Makanan pada hari ini umumnya didominasi rasa manis dan rasa asin yang berlemak tinggi.

Kondisi ini ternyata yang membuat si kecil suka banget sama makanan yang manis atau asin. Sementara itu, sayuran selalu dihadirkan di keadaan yang bikin anak tertekan yaitu karena dipaksa orang tua. Kondisi yang sangat kontras ini bikin si kecil berpikir kalau makanan cepat saji adalah hadiah sedangkan sayuran adalah kewajiban yang enggak menyenangkan. Karena itu, mereka lebih suka makanan manis daripada sayuran karena suasana saat memakannya juga sangat berpengaruh.

Kedua penelitian ini ternyata mengungkapkan alasan yang berbeda kenapa si kecil enggak suka makan sayur. Untuk mengatasinya, Moms bisa membiasakan si kecil makan sayur sejak dini. Kebiasaan ini secara perlahan akan membentuk anak agar terbiasa makan sayur. Saat ini, membiasakan anak memang menjadi cara satu-satunya yang bisa dilakukan. Tapi, kita bisa melaukannya dengan berbagai cara yang menarik.

Pertama, Moms jangan menyuruhnya langsung untuk memakan sayuran, apalagi dengan memarahinya. Moms bisa memperkenalkan dengan memberikannya sedikit demi sedikit. Kedua, Moms bisa menambah porsinya ketika sudah terbiasa. Ketiga, Moms bisa membuat variasi makanan agar si kecil engga bosan. Cara ini juga perlahan bisa menghapus stigma kalau sayuran itu pahit dan enggak enak.