Menu

Menteri PPPA Tekankan Pentingnya Peran Perempuan Sebagai Penggerak Ekonomi Bangsa

26 April 2025 18:00 WIB

Arifatul Choiri Fauzi, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (istimewa)

HerStory, Jakarta —

Beauty tahu gak kalau Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, menegaskan pentingnya peran perempuan sebagai penggerak utama pembangunan bangsa. Hal itu disampaikan Menteri PPPA dalam Musyawarah Kerja Wilayah (Musykerwil) I Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur periode 2022–2026 yang berlangsung di Mojokerto. Acara ini mengusung tema “Perempuan Muda Tangguh untuk Kemakmuran Jawa Timur” dan dihadiri oleh ratusan perempuan muda dari seluruh penjuru provinsi.

Dalam sambutannya, Menteri Arifah menyampaikan bahwa perempuan memiliki peran strategis dalam mendorong kemajuan berbagai sektor, terutama ekonomi. Ia menekankan bahwa tidak ada bangsa besar tanpa investasi besar pada sumber daya manusianya, termasuk kaum perempuan.

“Setiap bangsa yang besar adalah bangsa yang juga berinvestasi besar terhadap pengembangan sumber daya manusianya, termasuk di dalamnya kaum perempuan. Hal ini sejalan dengan Asta Cita, delapan misi utama yang menjadi arah pembangunan nasional dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” ujar Menteri Arifah dikutip dari Warta Ekonomi.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) tahun 2024 menunjukkan bahwa 64,5% pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia adalah perempuan. Mereka menyumbang sekitar 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Fakta ini, menurut Menteri Arifah, menjadi bukti kuat bahwa perempuan merupakan tulang punggung ekonomi bangsa.

Namun demikian, Arifah mengingatkan bahwa kontribusi besar ini harus ditopang dengan akses terhadap wadah-wadah pemberdayaan yang memadai. Untuk itu, Kemen PPPA saat ini tengah mengembangkan Ruang Bersama Indonesia (RBI) sebagai bagian dari penguatan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA). Program ini dirancang untuk memberikan ruang aman dan produktif bagi perempuan, khususnya di desa-desa, agar dapat menyalurkan keterampilan dan memperluas wawasan mereka.

Menteri Arifah juga menyampaikan apresiasinya terhadap Nasyiatul Aisyiyah, yang selama ini telah menjadi mitra strategis dalam memperjuangkan hak-hak perempuan muda melalui pendidikan dan kegiatan sosial. Ia juga menyambut baik terbentuknya Tim Koordinasi Program Pemberdayaan Usaha Perempuan (JATIM PUSPA) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, yang dinilainya sebagai langkah tepat dalam memperkuat kemandirian ekonomi perempuan hingga ke akar rumput.

"Nasyiatul Aisyiyah telah menjadi kekuatan penting dalam mendorong perubahan positif dalam masyarakat Indonesia. Melalui prioritasnya terhadap pendidikan dan kesejahteraan perempuan, Nasyiatul Aisyiyah berhasil memberikan ribuan peluang bagi perempuan muda untuk meraih kemandirian dan menyuarakan hak-hak mereka,” tambahnya.

Ketua PWNA Jawa Timur, Desi Ratna Sari, dalam kesempatan yang sama menjelaskan bahwa Musykerwil ini diselenggarakan tidak hanya untuk merancang program kerja organisasi, tetapi juga untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di seluruh wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan penguatan semangat ukhuwah Islamiyah di kalangan perempuan muda.

Acara yang dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari 38 kabupaten/kota ini menjadi momentum penting dalam memperkuat komitmen kolektif untuk menciptakan Jawa Timur yang lebih sejahtera dan setara melalui pemberdayaan perempuan.

Menteri Arifah menutup sambutannya dengan harapan agar setiap upaya pemberdayaan dapat menjangkau hingga ke tingkat desa. 

"Kami berharap, berbagai upaya untuk menciptakan kemandirian ekonomi perempuan di Jawa Timur dapat menjangkau lebih luas dan berjalan secara masif hingga ke tingkat desa, sehingga tidak ada satu pun perempuan yang tertinggal dari manfaat pembangunan. Kami sangat mengapresiasi segala bentuk inisiatif yang telah dilakukan oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur serta berbagai pihak, baik dari lembaga masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan mitra pembangunan untuk meningkatkan potensi dan kontribusi nyata perempuan pada seluruh bidang pembangunan, baik di tingkat pusat hingga ke desa," pungkas Menteri PPPA.

Share Artikel:

Oleh: Ida Umy Rasyidah

Artikel Pilihan