Menu

Apa yang Terjadi Jika Anak-anak Melihat Orang Tuanya Bertengkar hingga Alami KDRT?

10 April 2021 09:30 WIB

Anak melihat kedua orang tuanya bertengkar. (Pexels/cottonbro)

HerStory, Jakarta —

Sebaik-baiknya hubungan pasangan suami istri, pasti akan ada beberapa pertengkaran di dalamnya. Dan beberapa pertengkaran biasanya disebabkan oleh masalah yang sepele.

Meski begitu, enggak jarang para orang tua kelepasan untuk bertengkar di depan anak-anak. Tak hanya mengeluarkan suara dengan nada tinggi, beberapa orang tua juga melakukan KDRT di depan anak-anaknya.

Konflik ini pasti akan berdampak pada anak-anak. Pertengkaran fisik serta kata-kata penghinaan cenderung menciptakan kerusakan emosional pada anak dalam jangka panjang.

Melansir laman Verywell Family (10/4/2021) pada tahun 2012 ada sebuah penelitian diterbitkan dalam jurnal Child Development yang mengamati efek konflik orang tua pada anak-anak. Sebanyak 235 keluarga yang terlibat dalam penelitian ini berasal dari taman kanak-kanak hingga kelas satu SMP.

Tujuh tahun kemudian para peneliti menemukan bahwa anak-anak kelompok TK yang sering melihat orang tuanya bertengkar lebih cenderung mengalami depresi, kecemasan, dan masalah perilaku pada saat tumbuh menjadi dewasa.

Itu bukan satu-satunya masalah yang mungkin dihadapi anak-anak ketika melihat orang tua sering bertengkar. Berikut adalah beberapa hal yang ditemukan para peneliti ketika memeriksa efek pertengkaran orang tua terhadap anak-anak:

Kinerja Kognitif Anak Mengalami Penurunan

Sebuah studi tahun 2013 yang diterbitkan dalam Child Development menemukan bahwa anak-anak yang merasa stres karena sering melihat orang tuanya bertengkar sering mengalami gangguan kinerja kognitif. Peneliti menemukan bahwa ketika orang tua sering bertengkar, anak-anak lebih sulit mengatur perhatian dan emosinya.

Sementara itu, penelitian lain menemukan bahwa hidup dalam keluarga yang penuh dengan konflik akan meningkatkan risiko nilai akademis yang buruk hingga bisa putus sekolah.

Masalah Hubungan

Sering melihat orang tua bertengkar bisa meningkatkan keinginan anak-anak untuk memperlakukan orang lain dengan kasar. Saat terlibat masalah dengan lingkungannya, anak-anak akan cenderung menyelesaikan masalah itu dengan cara yang sama oleh orang tuanya, yakni pertengkaran atau perkelahian.

Masalah Perilaku

Konflik orang tua telah dikaitkan dengan peningkatan agresi, kenakalan, dan masalah perilaku pada anak. Selain itu, anak-anak lebih cenderung memiliki masalah sosial dan semakin sulit menyesuaikan diri dengan sekolah ketika sering melihat orang tuanya bertengkar.

Gangguan Makan dan Masalah Fisik

Beberapa penelitian telah mengaitkan gangguan makan, seperti anoreksia dan bulimia, dengan konflik yang terjadi di rumah. Seorang anak mungkin juga mengalami efek fisik dari perkelahian, seperti masalah tidur, sakit perut, atau sakit kepala.

Melakukan Perilaku yang Menyimpang

Para peneliti telah menemukan bahwa anak-anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar akan lebih berisiko untuk melampiaskan diri kepada hal-hal buruk, seperti menjadi kecanduan obat-obatan terlarang hingga minum-minuman keras.

Anak-anak yang dibesarkan di rumah dengan konflik tinggi lebih cenderung memiliki pandangan negatif tentang hubungan keluarga. Anak-anak juga lebih cenderung memandang diri mereka sendiri secara negatif. Sebuah studi tahun 2012 yang diterbitkan dalam Journal of Youth and Adolescence menemukan bahwa anak-anak yang terpapar pertengkaran orang tua juga cenderung memiliki harga diri yang rendah

Artikel Pilihan