Menu

Wah, China Umumkan Siap Uji Coba Dua Vaksin Corona ke Manusia!!!

16 April 2020 17:05 WIB

Ilustrasi vaksin virus corona. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Seperti yang Beauty ketahui sebelumnya bahwa COVID-19 merupakan jenis virus baru yang menyerang manusia. Meski begitu, virus ini termasuk dalam keluarga virus MERS dan SARS yang sebelumnya juga menghebohkan dunia. Oleh sebab itu, virus corona yang kini jadi pandemi global masih belum diketahui secara pasti apa obatnya.

Seiring berjalannya waktu, virus ini semakin mengkhawatirkan. Tak heran para ahli berlomba-lomba untuk menemukan obat virus corona ini.

Baca Juga: Kabar Baik! 70 Vaksin Virus Corona Sedang Dikembangkan di Seluruh Dunia!

Salah satu negara yang gencar meneliti obat virus corona adalah China. Kabar bahagianya, negara ini mengumumkan bahwa sudah menguji coba vaksin buatannya ke manusia yang sudah memasuki tahap ke dua.

Pengembang vaksin ini adalah Wuhan Institute of Biological Product, China National Pharmaceutical Group milik negara, serta Sinovac Research and Development Co.

"Vaksin adenovirus, yang dipelopori oleh pakar pengobatan pencegahan terkemuka Chen Wei, adalah vaksin pertama di dunia melawan COVID-19 yang memasuki fase kedua uji klinis," kata Wu Yuanbin, direktur Biro Kementerian untuk Pengembangan Sosial seperti yang di lansir dari China Daily (16/4/2020).

Wu Yuanbin juga mengatakan bahwa uji coba fase dua biasanya memeriksa kemanjuran dan efek samping obat dari vaksin.

Baca Juga: Dianggap Bisa Tangkal Corona, Ternyata WHO Tak Rekomendasikan Penggunaan Vaksin BGC!

"Vaksin adalah produk khusus yang digunakan oleh orang sehat, jadi meskipun dalam keadaan darurat, pengembangannya harus memberi perhatian ekstra pada proses ilmiahnya. Vaksin vektor adenovirus juga perlu melalui uji klinis fase tiga dan prosedur lain sebelum kita dapat menentukan apakah itu bekerja," tambahnya.

Vaksin ini menggunakan virus yang dilemahkan secara kimia, dalam hal ini adenovirus. Tujuannya untuk mengangkut potongan-potongan patogen ke dalam jaringan inang, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS.

Artikel Pilihan