Menu

Merasa Punya Gangguan Tidur? Yuk, Kenali Penyebab Sleep Disorder dan Cara Penanganannya!

24 Juni 2021 21:15 WIB

Tidur (Unsplash/Vladislav Muslakov)

HerStory, Jakarta —

Sleep disorder atau gangguan tidur adalah segala bentuk kondisi ketika waktu tidur enggak terpenuhi dengan baik. Pada beberapa kasus, gangguan tidur ini sudah dikategorikan sebagai penaykit tidur atau sleep illness.

Kondisi sleep disorder ini bisa mempengaruhi kesehatan, keselamatan, dan kualitas hidup seseorang. Gangguan tidur ini juga dapat diartikan sebagai kondisi yang membuat kualitas tidur terus menurun.

Ada banyak gangguan tidur yang bisa dialami seseorang, tapi yang paling umum terjadi dan paling sering dijumpai adalah insomnia, parasomnia, dan hipersomnia. 

Insomnia merupakan sebuah gangguan tidur yang penderitanya merasa kesulitan untuk tidur atau kesulitan mempertahankan tidurnya. Penderitanya juga terus terbangun saat malam hari dan sulit untuk kembali tidur.

Kalau parasomnia adalah gangguan tidur berupa gerakan-gerakan enggak wajar yang terjadi saat mau tidur, tidur, dan bangun tidur. Sedangkan hipersomnia merupakan gangguan tidur berupa tidur yang berlebihan.

Penyebab gangguan tidur

Insomnia bisa terjadi karena stres atau khawatir. Di saat pandemi seperti sekarang ini, si penderita bisa jadi stres karena terinfeksi virus atau kaena isolasi yang membuatnya harus jauh dari keluarga.

"Kalau sekarang banyak yang enggak bisa tidur karena khawatir soal Covid, ada yang enggak bisa tidur karena isolasi. Artinya, karena isolasi di suatu tempat dengan lingkungan yang sama terus menerus. Seseorang akan kehilangan irama siang dan malam yang mengakibatkan gangguan tidur," ujar dr. Andreas Prasadja (Praktisi Kedokteran Tidur) saat diwawancarai HerStory.

Selanjutnya, gangguan tidur parasomnia biasanya disebabkan karena keturunan. Namun, gangguan tidur ini bisa dicegah supaya enggak muncul pada si penderita.

"Biasanya dari keturunan, tapi kita tahu cara-cara merawatnya supaya enggak muncul. Bagaimana cara kita menekan dan haru melihat lagi, serta melakukan pemeriksaan dengan seksama apakah ada gangguan lain yang melatarbelakangi," jelas dr. Andreas Prasadja.

Sebenarnya, gangguan tidur yang menarik adalah hipersomnia atau rasa mengantuk yang berlebihan. Kantuk berlebihan ini bisa dipicu oleh berbagai penyakit tidur, seperti narkolepsi (rasa kantuk pada siang hari), sleep apnea (interupsi dari pernapasan selama tidur), dan deprivasi tidur.

Cara penanganan

Pertama, harus melakukan konsultasi dan pemeriksaan dengan ahlinya. Kemudian, si penderita akan diperiksa melalui laboratorium tidur dengan ditempelkan beberapa sensor. 

Setelah itu, data yang keluar akan dianalisis terlebih dahulu oleh ahlinya. Kalau sudah dilakukan analisis, maka penderita akan diberikan penanganan yang tepat. 

"Nanti data-data yang kita dapat dianalisis terlebih dahulu. Ada hasilnya, baru kita bicara lagi untuk perawatannya. Apakah perlu alat bantu napas, apakah perlu pembedahan. Jadi, harus ditentukan dari pemeriksaan tidur dulu," kata dr. Andreas Prasadja.

Jadi, kalau kamu sudah enggak nyaman dengan gangguan tidur yang diderita, langsung konsultasikan dengan dokter ya, Beauty. Jangan sampai kesehatanmu terganggu karena ganggua tidur.