Menu

OMG! Netter yang Menghina Putri Shandy Aulia Bukan Orang Sembarang, Ternyata Profesinya....

25 Juni 2021 20:20 WIB

Shandy Aulia, David Herbowo dan Claire (Instagram/shandyaulia)

HerStory, Jakarta —

Shandy Aulia kini telah mengantong identitas dari salah seorang netter yang menhina putrinya, Claire Herbowo. Bisa dikatakan, netter tersebut bukanlah orang sembarang dan cukup berpendidikan. Pasalnya, ia memiliki profesi yang cukup menjanjikan, yakni sebagagai tenaga kesehatan.

Hal tersebut diungkap Shandy Aulia dalam unggahan terbaru di Instagram miliknya. Kesabaran Shandy melihat sang putri yang terus-menerus dibanjiri hujatan, seakan sudah habis.

Tak ingin tinggal diam, Shandy mengambil langkah untuk mencari identitas oknum netter tersebut. Siapa sangka, kalau netter yang ikut mem-bully putri Shandy itu adalah seorang ahli tenaga kesehatan, yang memiliki gelar 'S.Kep,Ns'.

Sayangnya, Shandy menutupi nama dan identitas lain dari oknum tersebut. Shandy tak habis pikir dengan perilaku sang okum yang begitu tega melontarkan komentar buruk, padahal berpendidikan tinggi dan memiliki profesi yang terbilang mulia.

"Saya yakin beliau bukan orang yang kurang kerjaan apa lagi pengangguran atau beliau perlu sensasi dan cari panggung. Karena beliau ini seseorang yang berpendidikan tinggi dengan pekerjaan dan posisi yang baik serta mulia," tulis Shandy, seperti dikutip, Jumat (25/6/2021).

Shandy tak pernah meminta siapa pun untuk menyukai dan memuji putrinya. Begitu pun dengan cara mendidiknya selama ini.

"Sebenarnya Saya tidak meminta anda menyukai dan memuji anak saya itu mutlak hak anda sebagai manusia. tidak juga saya meminta anda menyetujui cara mendidik dan merawat anak saya," kata Shandy.

"Anda berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang terhormat. Tetapi tidak menjamin karakter tutur kata anda juga terhormat dalam berpendapat terhadap sesama wanita dan kepada bayi usia 16 bulan," sambungnya.

Bintang film The Doll itu pun beranggapan, karakter seseorang tak bisa disamaratakan dengan pendidikan yang ditempuhnya. Jabatan dan profesi mulia yang diemban, juga tak menentukan seberapa besar hati nurani seseorang.

"Manusia itu tidak perlu pendidikan tinggi untuk memiliki Nurani. Kalau nurani anda tidak banyak paling tidak sedikit aja dipakai nuraninya dalam berkata-kata.??," tutur Shandy.

Shandy berkelakar, ia juga bisa mmepublish dengan rinci siapa oknum yang telah mencela putrinya. Namun, ia tetap menggunakan hati nurani dan berpikir kembali untuk melakukan hal itu.

"Sayapun dapat emosi dengan mempublish data diri anda dimuka umum tapi saya tetap menggunakan nurani saya dalam mengambil keputusan itulah yang membedakan kita antara manusia dan binatang. ???? manusia itu punya nurani. Sedangkan binatang tidak," kata Shandy.

"Bisakah anda kembali mengambil pendidikan nurani terhadap sesama manusia terutama pada sesama wanita? Mungkin bisa menjadi pertimbangan buat anda. ??," sambungnya.

Dari masalah ini, Shandy memetik hikmah untuk turut mengajari putrinya soal beretika dan berkarakter. Dirasa sangat percuma memiliki pendidikan tinggi, tetapi tak ditunjang dengan edua hal tersebut.

"Anda mengajarkan saya 1 hal penting. saya diingatkan untuk mendidik anak jangan hanya kemampuan akademisnya saja hingga pendidikan yang menjulang tinggi. Tapi ada yang lebih penting diatas semua itu yaitu KARAKTER yang memiliki rasa empati dan Nurani supaya dapat menguasai setiap tutur kata dalam merespon kehidupan bersosialnya kelak. ????," terang Shandy.

"Karena pendidikan tinggi bila tidak mememiliki nurani artinya manusia yang paling malang didunia ini. ??," tandasnya.

Sebelumnya, Shandy mendapatkan komentar pedas dari netter tersebut untuk Claire. Di mana, sang oknum menyebut Claire memiliki otak yang lamab dan menyamakannya dengan binatang monyet.