Ilustrasi ibu hamil (Medical News Today/Edited by HerStory)
Berbagi pengalaman dan ketakutan kehamilan dengan orang-orang terdekat bisa menghilangkan stres. Tetapi terkadang, ada hal-hal yang mungkin moms takutkan untuk dibagikan bahkan dengan pasangan. Salah satu masalah tersebut adalah vagina yang berbau selama masa kehamilan.
Perubahan bau pada vagina atau Miss V biasanya akan membuat moms malu untuk diceritakan. Tetapi, jika tak ditanggapi dengan serius, ini bisa menjadi pemicu masalah kesehatan lho moms. Pasalnya bau pada Miss V sering terjadi selama kehamilan dan itu harus diatasi tepat waktu
Melansir laman MomJunction (28/6/2021) bau vagina atau Miss V itu normal pada kehamilan. Baunya bisa amis atau seperti amonia karena perubahan urin. Terkadang, baunya bisa disertai dengan keputihan juga lho.
Jika bau Miss V tak terlalu mengganggu, kamu enggak perlu khawatir. Beberapa pengobatan rumahan dapat membantu mengatasinya dengan mudah.
Alasan bau vagina bervariasi di setiap ibu hamil. Bagi beberapa ibu hamil, ini bisa disebabkan oleh perubahan gaya hidup selama kehamilan tapi bisa juga diakibatkan dengan infeksi, seperti:
Ini adalah infeksi yang dapat terjadi pada wanita hamil. Pada tahap awal infeksi ini, ada bau vagina yang diikuti dengan rasa gatal. Jika kondisinya sangat mengganggu, kamu harus menemui dokter.
Infeksi ini dapat disebabkan oleh perubahan hormonal, kurang tidur, diabetes, pakaian dalam atau pakaian yang terlalu ketat, atau obat-obatan dan perawatan. Infeksi ragi sering terjadi pada wanita hamil dan dapat menyebabkan bau yang tak sedap dan kuat.
Keputihan yang tak berbau biasanya umum terjadi selama kehamilan. Tapi ketika kamu mendapatkan keputihan disertai bau yang kuat, bisa jadi karena infeksi yang bisa diobati.
Mengenakan pakaian ketat, menggunakan produk berbahan kimia, tisu, semprotan, dan enggak mandi selama beberapa hari juga dapat menyebabkan bau pada vagina.
Seperti kebanyakan perubahan kehamilan lainnya, bau vagina juga bisa disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon selama kehamilan. Fluktuasi kadar hormon, dikombinasikan dengan perubahan pola makan selama kehamilan, dapat menyebabkan vagina berbau busuk.