Menu

Gaungkan Pemberdayaan Perempuan Lewat Fesyen, Simak Kisah Sukses Indah Wahyu Wardani Dirikan Ederra Indonesia

30 Agustus 2021 19:10 WIB

Indah Wahyu Wardani, owner Ederra Indonesia (Instagram @indahederra/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Berawal dari hobinya nge-mix and match baju, Indah Wahyu Wardani, atau yang akrab disapa Indah sehari-harinya, kini fokus menggeluti usaha di bidang fashion. Di bawah payung Ederra Indonesia (@ederraid), wanita kelahiran Semarang ini pun sukses membesarkan bisnis fashion berkonsep modest wear baik secara online maupun offline. Seperti apa perjalannya bisnisnya?

Kepada HerStory, Indah pun tak segan berbagi kisah saat awal ia merintis brand Eddera. Saat itu, kata Indah, ketika dirinya mulai belajar berhijab, ia gemar melakukan mix and match antara produk satu dengan lainnya. Dari situlah, tercetus ide untuk menjual koleksi modest wear. 

“Sebetulnya saya sudah mulai merintis usaha di 2012. Namun saat itu masih on off , dan akhirnya memulai Ederra dengan konsep modest wear seperti saat ini, baru dimulai di tahun 2015. Saat itu kebetulan saya juga awal-awal baru belajar pakai kerudung dan ternyata saya sedikit kesulitan menemukan produk yang ramah dengan saya yang masih transisi atau yang mudah di-mix and match dengan produk yang masih ada di lemari. Saat itu, saya butuh produk fashion yang bisa untuk setiap kesempatan, tak terlalu formal dan juga tak terlalu casual, proper untuk bertemu orang baik yang lebih muda dari kita ataupun lebih tua,” papar Indah, ketika dihubungi HerStory, Senin (30/8/2021).

Sarjana Ekonomi UGM ini pun lantas merasa, dengan problem-nya tersebut ia pun akhirnya tertantang membuat outfit sendiri yang tak hanya menjadi solusinya dalam berpenampilan, namun juga sebagai titik awalnya menjadi seorang women entrepreneur sukses.

“Yang saya inginkan saat itu adalah satu outift bisa mengakomodasi itu semua. Karena kalau harus ganti baju kadang rasanya sayang waktu, mengingat menjadi perempuan dengan banyak task itu sisa waktu yang ada bisa dimanfaatkan yang lain sungguh sesuatu yang sangat membantu. Dari situ mulailah membuat produk yang awalnya ingin membantu problem saya sendiri, bisa menjadi solusi, ternyata juga lalu kemudian berkembang bisa menjadi solusi untuk perempuan Indonesia, meski dengan beberapa perbaikan sana sini selama prosesnya hingga saat ini, karena butuh improvement terus untuk bisa menjadi lebih baik,” terangnya.

Goals Ederra: Pemberdayaan Perempuan

Indah membeberkan, nama Ederra yang diusungnya ini berasal dari bahasa Basque yang memiliki arti cantik dan indah. Ini pun sesuai dengan harapannya, yakni Ederra bisa menjadi sahabat bagi perempuan agar bisa lebih merasa berharga, lebih cantik, dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

“Logo Ederra sendiri adalah E dengan R yang seperti rangkulan, karena secara value, salah satu yang ingin Ederra delivery adalah empower, merangkul, men-support, sesama perempuan Indonesia. Dengan cara apa? Yakni dengan cara memberikan solusi dengan outfit yang nyaman, yang aman dikenakan disetiap kesempatan , yang chic meski kita gak jago styling atau mungkin keterbatasan waktu mix and match, pokoknya sangat ready to go,” papar Indah.

Yang menarik lagi, ternyata selain fokus mengembangkan lini bisnis Ederra, di luar lingkup produk fashion, Indah pun berupaya menghadirkan sisi lain dari Ederra, yakni membuka kelas gratis bagi customer Ederra atau yang biasa disebut #Ederradames, mulai dari beauty class, cooking class, stress management, parenting hingga financia class. Hmm.. apa alasannya ya?

“Karena saya berharap, dengan memfasilitasi perempuan Indonesia ini, skills perempuan akan makin terasah, baik yang bersangkutan memutuskan untuk bekerja ataupun mendedikasikan waktu full untuk keluarga, skills ataupun pengetahuan tetap perlu diasah, agar jika ke depan ada kondisi yang tak diharapkan datang, perempuan lebih siap. Tentunya, perempuan bisa lebih berdaya. Berangkat dari salah satu goals Ederra agar bisa menjadi support system perempuan agar lebih berdaya, Ederra juga memiliki program untuk mendukung perempuan di luar customer Ederra, di beberapa titik desa-desa di Yogyakarta dan sekitar, dengan program pemberdayaan yang sudah kami laksanakan dari 4 tahun yang lalu hingga saat ini. Dari mulai pedagang, hingga pengrajin, dan industri kecil rumah tangga seperti pembuat tempe ataupun gula merah,” jelas Indah.

Lebih lanjut, pemilik akun instagram @indahederra itu mengatakan, tren fashion di Indonesia yang terus berkembang membuatnya yakin bahwa pasar Ederra juga semakin besar. Ia pun menilai, prospek bisnis ini masih sangat terbuka luas.

“Bisnis fashion ini saya rasa tak hanya menjadi kebutuhan pokok, namun juga sudah menjadi gaya hidup. Karenanya, saya melihat prospek bisnis ini masih sangat terbuka luas.

“Ditambah dengan jumlah penduduk Indonesia yang luar biasa besar dengan berbagai tipe kebutuhan berpakaian yang beragam, tentu sangat potensial untuk ke depan,” ujarnya.

Jatuh Bangun Bisnis

Soal jatuh bangun usaha, Indah meyakini, setiap orang punya caranya sendiri untuk bisa sukses. Menurutnya, masing-masing orang punya perjuangan dan pengalaman jatuh bangun dalam setiap prosesnya. Tak terkecuali dirinya sendiri.

“Kalau bicara jatuh bangun, tentu banyak ya. Yang paling mudah dilihat, sebagai perempuan, ada masa ketika saya ingin ngebut, ternyata kemudian diberikan anugerah momongan yang tentunya butuh penyesuaiaan sehingga ‘gas’ pun harus sering-sering ‘di-rem’ dulu. Terutama saat awal-awal usaha berjalan, ketika team masih sedikit dan masih sangat bergantung dengan saya. Belum lagi dengan faktor hormonal pasca melahirkan, penyesuaian sebagai istri, ibu dan dengan pergerakan usaha yang bagaikan tak ada hentinya jika melihat industri ini yang makin menggeliat dengan banyak pemain-pemain baik baru ataupun lama yang terus juga berinovasi,” beber Indah.

Indah bilang, kala itu dirinya pun belajar tentang people, bagaimana menjadi leader untuk team, dan ada momen saat harus belajar tentang cash atau keuangan karena bisnis tanpa laporan keuangan bagai mobil tanpa servis record yang tak tau kapan saatnya perbaikan ataupun pengecekan.

“Lalu di momen lain, ada momen harus belajar strategi, dan bagaimana strategi itu dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan Ederra. Semua itu adalah proses yang saya jalani beriringan bersama proses hidup lain dengan peran yang berbeda baik di rumah, di keluarga, sosial dan juga bagaimana menjadi ibu yang juga learning process-nya tiada henti. Jatuh bangunnya, ya sebagaimana hidup, ada problem muncul, dan di situlah seninya, mencari solusi, mencari cara, kadang berhasil kadang gagal,” terang Indah.

Keistimewaan Produk Ederra

Dikatakan Indah, produk Ederra yang digagasnya ini memiliki keistimewaannya tersendiri, yaitu simple, tak terlalu casual, tak terlalu formal, namun sangat fungsional bisa dipakai di berbagai kesempatan.

“Gak hanya itu, Ederra juga jadi support system untuk perempuan Indonesia baik yang berkerudung ataupun tidak. Karena Ederra adalah your best friend. Durable baik dari segi bahan dan tidak kemakan trend, sehingga meski trend berganti, produk Ederra tetap bisa dipakai. Sehingga dari durability ini Ederra berharap bisa ikut serta mengurangi limbah pakaian karena bisa dipakai jangka panjang,” kata Indah.

Adapun soal strategi bisnis yang jadi dianutnya, menurut Indah, semuanya bersifat trial and error. Yang dalam prosesnya, kata dia, tentu akan ada penyesuaian. Jikalau gagal, ia pun akan mencoba mencari cara lain. Namun jika berhasil, ia akan coba menduplikasinya.

“Namun, strategi 1 tahun lalu dengan saat ini, belum tentu bisa menghasilkan output yang sama, begitu juga tahun atau masa berikutnya. Jadi, untuk bisa mencari strategi yang seperti apa yang tepat, perlu melihat seperti apa DNA kita, dan seperti apa pasar berkembang, dengan tak lupa memperhatikan perubahan arah sosial media yang ada,” jelas Indah.

Menyoal persaingan bisnis sendiri, lanjut Indah, ia tak begitu mengkhawatirkannya. Pasalnya, kata dia, pangsa pasar fashion di Tanah Air ini sangat dinamis.

“Strategi kita yang berhasil, mudah untuk di-copy karena sebagian besar terlihat dari sosial media. Alih-alih fokus untuk memenangkan persaingan, saya lebih nyaman untuk memperkuat value kami, fokus pada DNA yang kami miliki, menjadi solusi, sehingga dengan sendirinya, pasar akan terbentuk yang sesuai dengan Ederra,” tuturnya.

Kemudian, meski toko fisik Ederra sendiri berada di Yogyakarta, namun kata Indah, konsumen Ederra paling besar justru berasal dari wilayah Jakarta dan sekitarnya. Menurutnya, hal itu tak terlepas dari peran internet dan media sosial di mana konsumen dapat berbelanja secara online.

Indah pun menyebut, kehadiran online shop ternyata tak menghapus eksistensi butik fisik seperti yang dimiliki Ederra

“Pemasaran Ederra sendiri aku lakukan melalui store di Yogyakarta dan Jakarta, lalu melalui online di website. Dan mulai 2021 ini, kita sedang menjajaki pelan-pelan masuk di marketplace juga,” ujar Indah.

Adaptasi Ederra di Masa Pandemi: Luncurkan Virtual Store

Lalu, terkait pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia ini, kata Indah, pun otomatis menuntut Ederra beradaptasi. Terlebih, Ederra pun baru melakukan ekspansi bisnis dengan membuka toko terbarunya di Jakarta, tepatnya di Mall FX. Namun karena pandemi melanda, da nada aturan PPKM Darurat, maka pembukaan toko terpaksa mengalami penundaan berkali-kali.

“Saat awal pandemi, saya mulai menurunkan ekspektasi saya, karena pandemi ini adalah kali pertama untuk kami semua di Ederra. Kami gak punya gambaran akan seperti apa ke depan, sehingga menurunkan ekspektasi menjadi ‘jalan ninja’ agar saya tetap waras dalam menjalankan usaha,” beber Indah.

Indah pun berujar, yang jadi prioritasnya di masa pandemi ini adalah kepentingan team dan bagian produksi yang menggantungkan kehidupan dari bisnis ini.

“Dari situ semangat muncul dengan tetap melihat situasi. Awal-awal ‘mode siaga’, namun setelah melihat perlahan pasar menggeliat, kami mulai beradaptasi dan bergerak sebagaimana situasi bergerak dan mendorong kami untuk lebih kreatif melihat peluang. Jadi 2020, bisa dibilang performanya sangat baik. Efek yang paling kami rasakan terpukul justru saat PPKM Darurat 2 bulan terakhir, termasuk store kami yang di Jakarta, di FX Sudirman, yang tadinya akan buka tanggal 2 Juli, pas dimulai PPKM Darurat sehingga tertunda 2 bulan. Namun semua tentu mengandung hikmah, dan kita fokus pada kesehatan, dengan tetap berharap kondisi ekonomi segera membaik dan pulih,” harap Indah.

Namun, tak hilang akal, brand yang juga merupakan Top 20 ModestFFFUND ini pun meluncurkan virtual store yang inovatif demi kelangsungan bisnisnya di tengah pandemi ini.

“Sebenarnya kami cukup sedih karena harus menunda pembukaan toko berkali-kali, namun kami paham saat ini Kesehatan adalah nomor satu. Launching offline boleh batal, tapi  kehadiran virtual store kita diharapkan bisa mewakili kebutuhan ini,” kata Indah.

Dengan virtual store yang bisa di akses dari website www.ederra.id, lanjut Indah, para konsumen Ederra bisa mengunjungi store Ederra di FX dan menikmati koleksi terbaru dengan sensasi yang unik.

“Selain virtual store, Ederra juga meluncurkan film pendek bertajuk The Unlimited Ways yang bercerita tentang kisah 3 wanita melewati pandemi dengan berbagai caranya. Ederra berharap, pesan Ederra sebagai sahabat yang memahami akan bisa ditangkap oleh konsumen,” tutur Indah.

Sebagai pamungkas, Indah pun lantas memberikan tips suksesnya dalam berbisnis. Ia berkeyakinan, dalam menjalankan bisnis, yang harus dilakukan adalah jangan pernah malu untuk belajar, karena menurutnya, dari leader yang bertumbuh, bisnis pun akan ikut bertumbuh.

“Serta kurangi perbandingan pada pencapaian orang lain, karena masa muda sarat dengan ego yang masih tinggi. Jika salah memaknai, pencapaian orang lain akan mengecilkan diri sendiri, dan membuat kita sulit merasakan apa yang namanya bersyukur. Usaha, berdoa dan berbagi, itu rumus saya selama ini,” pungkas Indah.

Semoga kisah sukses Indah menginspirasi kamu untuk berbisnis juga, ya Beauty!

Artikel Pilihan