Menu

Pasutri Merapat! Ini Tips dari Pakar Soal Kelola Uang saat Pandemi, Jangan Pusing Lagi!

03 September 2021 10:10 WIB

Financial Consultant ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie (Instagram @pritaghozie/Edited By HerStory)

HerStory, Bogor —

Pandemi virus Corona atau Covid-19 mempengaruhi berbagai aspek kehidupan.

Bagi sebagian orang, kondisi ini pun berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi keluarga. Karenanya, istri sebagai menteri keuangan dalam rumah tangga harus pintar-pintar mengelola keuangan dengan matang.

Financial Consultant ZAP Finance, Prita Hapsari Ghozie, mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak besar bagi mereka yang penghasilannya terhalang oleh pembatasan sosial. Namun, dengan perencanaan yang seksama, maka akan membantu kesejahteraan keluarga lebih kondusif.

“Jika tanpa perencanaan, maka akan membuat pengeluaran dengan pemasukan tak seimbang, sehingga potensi berhutang pun semakin besar,” papar Prita.

Lebih lanjut, melalui akun Instagram @pritaghozie dan Youtube ZAP Finance, Prita pun memberikan kiat-kiat mengatur keuangan kelaurga di tengah situasi ini.

Berikut tips perencanaan keuangan saat pandemi ala Prita Ghozie:

1. Atur Alokasi Keuangan Dibagi dengan Living, Saving, dan Playing

Untuk diketahui, pos living adalah kebutuhan sehari-hari seperti makan dan cicilan. Saving adalah alokasi untuk menabung dan investasi. Dan kata Prita, di masa pandemic ini, alokasi playing pun sebaiknya dikesampingkan dulu.

2. Utamakan Dana Darurat

Di masa pandemi yang situasinya tak menentu begini, sebaiknya kamu mengalokasikan lebih banyak uang untuk dana darurat. Idealnya, dana darurat itu besarannya minimal 3 kali pos living. Namun, di masa pandemi ini lebih baik ditambah terus hingga mencukupi 12 kali pos living.

3. Kurangi Anggaran Playing atau Gaya Hidup

Di masa pandemi, kebiasaan untuk belanja dan makan di restoran justru berkurang atau tak ada sama sekali. Sehingga kamu harusnya bisa mengalihkan anggaran ini untuk dana darurat.

4. Cari Side Job atau Pekerjaan Tambahan

Tak dipungkiri, banyak perusahaan melakukan PHK atau pemotongan gaji di masa pandemi. Namun, kamu harus bisa mencari solusi dengan memanfaatkan hobi dan keterampilan kamu untuk menambah penghasilan. Misalnya membuka jasa catering, jualan makanan via Instagram, bisnis tanaman hias, dan freelance bagi para pekerja kreatif.

5. Jika Ada Sisa Cashflow, Gunakan untuk Menumbuhkan Aset

Kemudian, Prita menambahkan, berdasarkan riset IPB, sebanyak 76% responden menyatakan alokasi pengeluaran keluarga meningkat salah satunya pada perlengkapan kesehatan dan sanitasi atau kebersihan.

"Nha, agar keuangan keluarga tetap sehat dan stabil, selain mengutamakan manfaat kebersihan dan kesehatan dalam pengeluaran juga disarankan memilih produk dengan efisiensi biaya (cost-efficient) sebagai inisiatif yang perlu dilakukan setiap rumah tangga,” terangnya.

Lebih lanjut, Prita juga mengingatkan bahwa sehat finansial adalah hal yang harus diupayakan. Sebab, tak peduli seberapa besar penghasilan, tanpa ada manajemen yang baik maka semuanya bisa ‘menguap’ tak bersisa.

Semoga artikelnya bermanfaat ya, Beauty!