Ilustrasi bunga (Akurat.co/Edited by HerStory)
Vaginismus dapat terjadi pada perempuan di usia berapa saja, dan dapat berlangsung selamanya maupun sementara. Melansir laman Medical News Today, vaginismus adalah suatu kondisi dimana otot-otot vagina meremas atau kejang ketika ada sesuatu yang masuk, seperti tampon atau penis.
Adapun kelompok otot yang paling umum terkena adalah otot pubococcygeus (PC). Otot-otot ini bertanggung jawab untuk buang air kecil, hubungan seksual, orgasme, buang air besar dan melahirkan. Kondisi ini membuat hubungan seksual menjadi menyakitkan, sulit, atau bahkan tidak mungkin dilakukan.
Ada dua jenis utama vaginismus, yaitu:
Ini adalah saat seorang wanita merasakan sakit setiap kali sesuatu memasuki vagina, termasuk penis (seks penetrasi). Saat sesuatu masuk ke vagina, wanita akan merasakan sakit, kejang otot, bahkan mungkin berhenti bernapas untuk sementara. Gejala ini akan membaik jika upaya masuk vagina dihentikan.
Kondisi ini membuat perempuantidak akan mungkin memasukkan apapun ke vaginanya. Ini disebut juga vaginismus seumur hidup.
Ini adalah ketika seorang perempuantelah berhubungan seks tanpa rasa sakit sebelumnya, tetapi kemudian menjadi sulit atau tidak mungkin melakukannya lagi. Ini juga disebut vaginismus didapat.
Vaginismus sekunder biasanya berasal dari peristiwa tertentu, seperti infeksi, menopause, peristiwa traumatis, perkembangan kondisi medis, masalah hubungan, operasi, atau persalinan.
Dokter enggak tahu persis mengapa vaginismus terjadi. Namun, vaginismus biasanya terkait dengan kecemasan atau ketakutan berhubungan seks.
Vaginismus pun dapat disebabkan efek samping dari pengobatan tertentu, vagina kering, Luka pada vagina dan masalah lainnya. Akan tetapi, dalam beberapa kasus, enggak ada penyebab langsung yang dapat ditemukan.
Untuk mendiagnosis vaginismus, dokter akan mengambil riwayat kesehatan dan melakukan pemeriksaan panggul. Perawatan setiap orang berbeda, tergantung pada penyebabnya. Adapun prosedur penyembuhan membutuhkan kolaborasi antara psikiater dan ginekolog.
Mendukung pengobatan medis, perempuandengan vaginismus dapat melakukan latihan di rumah untuk belajar mengontrol dan mengendurkan otot-otot di sekitar vagina mereka. Ini disebut desensitisasi progresif.
Lihat Sumber Artikel di Akurat
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.