Menu

Buang Air Kecil Sebelum Tidur Ternyata Punya Dampak Buruk Lho, Simak Baik-baik Moms!

17 September 2021 12:45 WIB

Ilustrasi saat akan kencing (iStock)

HerStory, Bandung —

Kebiasaan buang air kecil mungkin sering kamu lakukan sejak kecil. Kebiasaan untuk buang air kecil sebelum tidur atau sebelum berpergian pun menjadi kebiasaan yang sulit dilepas apalagi jika kamu sudah semakin dewasa.

Bahkan, kebiasaan ini pun akan kamu lakukan meski kamu tak merasa ingin buang air kecil. Tapi karena kebiaasaan kamu itulah, kamu selalu berjaga-jaga untuk buang air kecil sebelum tidur atau sebelum berpergian.

Namun, ternyata kebiasaan ini memiliki dampak buruk lho. Kira-kira apa ya dampak buruk yang mungkin terjadi? Yuk, simak penjelasan berikut ini, dilansir dari Suara.com, Jumat (17/9).

Dampak Buruk Buang Air Kecil Sebelum Tidur dan Berpergian

Seorang dokter telah memperingatkan untuk menghentikan kebiasaan buang air kecil untuk berjaga-jaga itu, karena mungkin ada hal buruk yang tak disadari.

Prof Stergios Doumouchtsis, seorang ahli terkemuka dalam uroginekologi di Epsom dan Rumah Sakit Universitas St Helier NHS Trust, mengatakan buang air kecil untuk berjaga-jaga memang tidak membahayakan secara langsung.

Namun, kebiasaan buruk ini bisa mempengaruhi kandung kemih ketika Anda sering melakukannya. Misalnya, Anda seorang guru dan kebiasaan buang air kecil sebelum masuk ke kelas.

Kebiasaan buang air kecil sebelum masuk ke kelas, sebelum tidur, sebelum bepergian dan semacamnya akan mengakibatkan perubahan fungsi kandung kemih.

"Pada dasarnya, kebiasaan Anda akan membuat kandung kemih lebih peka dan lebih sensitif. Karena, kandung kemih akan belajar memberi sinyal sudah penuh," kata Prof Stergios Doumouchtsis dikutip dari The Sun.

Tujuan kandung kemih sebagai reservoir untuk urine bisa dikompromikan. Karena itu, kandung kemih bisa memberikan sinyal urgensi untuk buang air kecil lebih dini walaupun volumenya masih rendah.

Prof Doumouchtsis mengatakan pembatasan sosial akibat virus corona Covid-19 kemungkinan akan memperburuk masalah ini, karena orang yang bekerja dari rumah memiliki akses ke toilet kapan pun.

Masalah ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Sedangkan, wanita yang memiliki masalah inkontinensia urine lebih rentan mengalami kebiasaan buruk tersebut.

Karena mereka takut tak sengaja buang air kecil di celana atau mengalami kebocoran urine, maka mereka akan lebih sering buang air kecil untuk memastikan kandung kemihnya kosong.

Prof Doumouchtsis juga khawatir pada kondisi wanita yang terlalu banyak minum air dan cairan. Kebiasaan ini pasti akan membuat mereka lebih sering menggunakan toilet.

"Jika Anda mengakalinya dengan membatasi asupan cairan di siang hari, Anda mungkin berpikir itu adalah teknik terbaik agar tidak membebani kandung kemih dengan cairan. Tapi, Anda bisa memiliki urine yang bewarna cukup pekat hingga mengalami iritasi," jelasnya.

Orangtua mungkin sering mengajarkan anak-anak yang masih balita untuk buang air kecil sebelum tidur agar tidak mengompol.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.