Menu

Diselingkuhi Pasangan? Cuss Jalani 5 Tes Kesehatan Ini Moms, Takutnya…

28 Oktober 2021 17:25 WIB

ilustrasi pasangan selingkuh (Pinterest/Fitriana Gozel)

HerStory, Jakarta —

Moms, apakah kamu punya pengalaman diselingkuhi pasanganmu?

Selingkuh memang salah satu hal yang paling menyakitkan yang dialami dalam hubungan suami istri. Dan ternyata, gak cuma sakit hati dan menguras emosi semata, para korban perselingkuhan juga rentan kena penyakit, lho.

Perlu kamu tahu Moms, ada banyak jenis penyakit seks menular, dan hal itu bisa terjadi akibat dari kebiasaan buruk berselingkuh tadi. Nah, jika sudah terlanjur terjadi, kamu sebaiknya menjalani beberapa tes kesehatan deh, Moms.

Nah, dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan jika pasanganmu melakukan perselingkuhan. Yuk simak, Moms!

1. Tes HIV

Penyakit ini sudah gak asing lagi di telinga. Penyakit HIV disebabkan oleh virus human immunodeficiency yang tersebar melalui cairan tubuh dan menyerang sistem kekebalan tubuh.

Penyakit ini berbahaya karena gejalanya gak disadari. Hal ini disebabkan karena virus akan ‘tidur’ sementara waktu. Namun setelah sistem imun melemah, HIV dapat berkembang menjadi AIDS yang sangat mematikan.

Nah, mereka yang memiliki kebiasaan berganti pasangan dan melakukan hubungan seksual tanpa pengaman bisa rentan tertular penyakit tersebut, Moms. Nah, jika pasanganmu sudah terbukti berselingkuh, gak ada salahnya kamu menjalani tes HIV ini, Moms.

2. Tes untuk mengecek penyakit sifilis

Nah, tes berikutnya yang bisa kamu lakukan adalah tes untuk mengetahui penyakit sifilis atau raja singa. Tes VDRL/TPHA adalah tes skrining sifilis yang membantu dokter mendiagnosa sifilis pada tahap awal. 

Skrining sifilis penting untuk dilakukan karena penyakit ini bisa bertahan di tubuh dalam waktu yang lama, tanpa menimbulkan gejala. Jika tidak ditangani, sifilis dapat menyebabkan kebutaan, kelumpuhan, bahkan kematian. Pada ibu hamil, sifilis berisiko tinggi menyebabkan kematian pada bayi.

3. Tes untuk mengecek herpes

Tes selanjutnya adalah tes HSV dan HSV 2, tujuannya untuk mendiagnosis herpes.

Seseorang yang mengidap penyakit ini dapat terjadi dalam waktu yang lama bahkan virusnya dapat berada di dalam tubuh untuk seumur hidup. Maka dari itu, sangat penting untuk mendapatkan pemeriksaan terkait penyakit ini agar sembuh secara total. 

Adapun, screening penyakit ini bisa dilakukan dengan 2 metode, yakni dengan metode swab dan tes darah herpes Nah, selain ‘korban’ perselingkuhan, pelaku selingkuh atau bergonta-ganti pasangan sebaiknya menjalani tes ini demi keamanan bersama. 

4. Tes untuk mengecek penyakit klamidia dan gonore

Tes selanjutnya adalah untuk mengetahui penyakit klamidia dan gonore, Moms.

Sebagian besar kasus klamidia dan gonore ini tak menimbulkan gejala. Maka dari itu, pemeriksaan kesehatan wajib dilakukan secara rutin untuk mengetahui apakah Anda aman dari penyakit ini atau tidak.

Pada wanita, biasanya pemeriksaan klamidia dan gonore dilakukan dengan cara mengambil cairan dari vagina untuk kemudian diproses ke laboratorium.

Sementara untuk pria, pemeriksaan ini akan dilakukan langsung dengan melihat dan meneliti jaringan penis. Dalam beberapa kasus, urine juga bisa dijadikan bahan untuk diteliti apakah terdapat klamidia atau tidak.

5. Tes untuk mengecek HVP

Nah, tes selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah screening untuk penyakit HVP. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus human papillomavirus ini dapat menyebabkan penyakit kelamin maupun kanker leher rahim pada wanita. Pemeriksaan rutin HPV baru tersedia untuk kaum wanita, karena dalam hal ini populasi wanita yang diserang.

Pemeriksaan HPV dilakukan dengan pap smear dan tes HPV. Pada saat pemeriksaan, Moms mungkin akan diminta untuk melepas baju dari pinggang ke bawah. Kemudian Anda diminta untuk berbaring di meja khusus dengan lutut ditekuk.

Kemudian, dokter akan memasukkan alat yang disebut dengan spekulum ke dalam Miss V. Alat ini berfungsi untuk melebarkan Miss V sehingga dokter bisa melihat leher rahim.

Selanjutnya, dokter mengambil sampel sel-sel serviks Anda dengan alat yang disebut spatula. Sampel sel-sel serviks Moms ini kemudian ditempatkan dalam wadah yang berisi cairan khusus (tes pap dengan cairan) atau disebarkan dalam slide kaca khusus (tes pap smear konvensional). Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Anda tinggal menunggu hasilnya sekitar 1-2 minggu kemudian.

Nah Moms, meski diselingkuhi itu berat, namun pastikan kamu gak ragu untuk mengecek kesehatan demi keselamatan bersama. Gak mau kan tertular penyakit seksual padahal kamu gak melakukannya?

Semoga informasinya bermanfaat, ya!