Menu

Waduh, Suntikan Booster Vaksin Pfizer Bisa Sebabkan Arthralgia, Bahaya Gak Tuh?

04 November 2021 10:10 WIB

Ilustrasi wanita sedang divaksin. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Pandemi virus corona Covid-19 belum juga usai. Berbagai jenis vaksin pun digunakan sebagai upaya memutus rantai penyebaran virus.

Salah satu vaksin yang digunakan adalah vaksin Pfizer. Kini, vaksin Pfizer sudah meluncurkan suntikan booster dan mendapatkan persetujuan penggunaan.

Suntikan booster ini memberikan sejumlah efek samping yang sama dan mungkin lebih menonjol dari suntikan pertama dan kedua.

Menurut Dr Rambod Rouhbakhsh, salah satu efek samping dari suntikan booster vaksin Pfizer adalah arthralgia. Para ahli mengatakan bahwa arthralgia merupakan kekakuan pada sendi.

Menurut Hopkins Medicine, arthralgia merupakan kekakuan sendi yang bisa disebabkan oleh aktivitas berlebihan, keseleo, cedera, asam urat, tendonitis dan sejumlah penyakit menular, termasuk demam rematik dan cacar air.

Gejala arthralgia termasuk sakit punggung, hilangnya fleksibilitas tulang belakang, peradangan pada mata, paru-paru, dan katup jantung, pembengkakan dan kekakuan tulang belakang serta sendi sakroiliaka.

Khusus nyeri sendi non-arthritis, istirahat dan olahraga bisa membantu mengatasinya, seperti mandi air hangat, pijat dan latihan peregangan. Terkadang, dokter juga menyarankan obat antiinflamasi untuk meredakan nyeri dan pembengkakan.

Selain arthralgia, efek samping suntikan booster vaksin Pfizer lainnya mungkin termasuk nyeri otot, nyeri dan bengkak di tempat suntikan, kelelahan dan sakit kepala. 

Meskipun efek sampingnya bisa menyebabkan ketidaknyamanan jangka pendek, tapi suntikan booster ini tetap memberikan manfaat kesehatan jangka panjang dibandingkan efek sampingnya.

"Suntikan booster akan membantu mengurangi risiko kamu dirawat di rumah sakit karena virus corona Covid-19," kata NHS dikutip dari Express.

Menurut NHS, kelompok orang yang perlu diprioritaskan mendapatkan suntikan booster vaksin Covid-19, termasuk orang usia 50 tahun ke atas, orang yang tinggal dan bekerja di panti jompol, orang usia 16 tahun ke atas dengan riwayat penyakit berisiko dan pekerja medis.

Semua orang dalam kelompok ini bisa mendapatkan suntikan booster dari vaksin Pfizer, vaksin AstraZeneca atau vaksin Moderna. Kamu enggak perlu khawatir bila mendapatkan suntikan booster dari jenis vaksin Covid-19 yang berbeda.

Menurut Martina Sester, ahli imunologi, mencampurkan dua jenis vaksin Covid-19 yang berbeda justru akan memberikan tingkat perlindungan yang diharapkan.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.