Menu

Jangan Asal, Pertimbangkan Dulu Sebelum Melakukan Filler Wajah: Begini Efek Sampingnya

09 November 2021 09:00 WIB

Ilustrasi filler wajah. (Freepik/Cookie_studio)

HerStory, Sukabumi —

Filler merupakan tindakan medis non-bedah yang sangat digandrungi khususnya wanita. Karena minim rasa sakit dan memberikan hasil yang lebih cepat. Kendati begitu bukan berarti prosedur ini bebas efek samping.

Tindakan ini bertujuan untuk memperbaiki penampilan estetika seseorang seperti bentuk dan mengencangkan kulit.

Sekarang ini filler lebih banyak dilakukan untuk membuat hidung tampak mancung, menebalkan bibir, dan menambah volume seperti pada pipi atau dagu. 

Suntik filler sangat diminati karena efeknya yang cepat, natural, dapat bertahan minimal 6 bulan, minim rasa sakit dan tak perlu merogoh kocek dalam sebagaimana tindakan bedah plastik

Sebelum melakukan penyuntikan filler, Beauty harus berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk menentukan jenis suntikan, lokasi suntikan, dan seberapa banyak cairan yang perlu disuntikan untuk mendapatkan hasil yang sesuai. 

Selanjutnya dokter juga akan melakukan tes alergi untuk memastikan kalau suntikan tersebut aman lalu dilanjutkan dengan mengoleskan krim anestesi supaya saat penyuntikan tak terasa sakit. 

Proses penyuntikan biasanya membutuhkan waktu 15-60 menit dan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dibutuhkan waktu sampai dua minggu. 

Meskipun termasuk ke dalam prosedur medis dan dilakukan oleh tenaga ahli, bukan berarti suntik filler bebas dari efek samping.

Efek Samping Filler

Walaupun dilakukan oleh tenaga medis ahli juga dengan cairan filler yang bagus, filler tak luput dari efek samping. Sebagian pasien mungkin hanya merasakan nyeri dan kemerahan beberapa hari setelah melakukan filler.

Tak cukup sampai disitu, filler masih memiliki efek samping lainnya. Efek samping filler bisa terjadi dalam waktu cepat atau lambat. Bahkan tak menutup kemungkinan, cairan filler dapat berpindah ke jaringan lain yang berujung pembengkakan.

Dampak lainnya seperti kebas, gatal, memar, peradangan, kematian jaringan, wajah menjadi tak simetris, muncul jaringan parut, dan risiko infeksi. 

Bahkan yang lebih parah bisa berujung granuloma yaitu tonjolan yang muncul akibat peradangan bahkan kebutaan akibat emboli dimana terdapat zat asing yang tersangkut di aliran darah dan menyebabkan penyumbatan. Serta kerusakan kulit secara permanen.

Maka dari itu, untuk meminimalkan dan mencegah risiko tersebut sebaiknya tindakan medis dilakukan oleh dokter spesialis bedah plastik atau estetika yang kompeten khususnya mengenai filler wajah. 

Jadi, jangan coba-coba melakukan filler di salon kecantikan yang bukan tenaga ahli medis ya, Beauty! Meskipun harganya relatif lebih murah, perlu diingat kemungkinan risiko berbahaya lebih meningkat dan berujung merogoh kocek yang lebih besar. 

Artikel Pilihan