Menu

Konferensi Nasional Maju Digital: GoTo Dorong UMKM Jadi Raja di Negeri Sendiri

12 November 2021 20:06 WIB

Para narasumber di acara Virtual Media Briefing GoTo: Konferensi Nasional Maju Digital, Jumat (12/11/2021). (Riana/HerStory)

HerStory, Bogor —

Grup teknologi terbesar di Indonesia, GoTo, yang terdiri dari Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial, kembali bersinergi dengan meluncurkan Konferensi Nasional Maju Digital sebagai turunan dari gerakan #BangkitBersama.

Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra strategis, mulai dari pemerintah, pakar hingga UMKM lokal, Konferensi Maju Digital menjadi konferensi nasional UMKM lokal terbesar dan pertama dari GoTo yang akan menghadirkan rangkaian kelas edukatif dan inspiratif sesuai kebutuhan dan skala usaha.

Upaya ini diharapkan bisa mendorong UMKM lokal semakin menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dan mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri, sekaligus bangkit bersama mendorong pemulihan ekonomi nasional yang terdampak pandemi. Seperti apa?

Menurut Chief Corporate Affairs Grup GoTo, Nila Marita, Konferensi Nasional Maju Digital ini merupakan sebuah inisiatif di mana GoTo mengundang para pemain UMKM untuk bisa mengikuti rangkaian kelas edukasi dan juga kelas inspirasi. Nantinya, para pelaku UMKM lokal akan dibantu untuk meningkatkan kapasitas masing-masing baik, dari sebagai bisnis juga sebagai individu.

“Jadi nanti di inisiatif ini yang berlaku dalam yang akan berlangsung 1 hari, Konferensi Nasional Maju Digital ini akan menampilkan sekitar 11 sesi yang berbeda, yang jadi nanti UMKM itu bisa menyesuaikan dengan kebutuhan mereka. Dan ini akan ditampilkan di 5 channel sekaligus yang dimiliki oleh Go-Jek dan Tokopedia, antara lain ada di Tokopedia Academy, di Tokopedia Play, GoPlay, Tokopedia Seller dan Mitra usaha Go-Jek. Jadi UMKM ini banyak sekali pilihan channelnya untuk mereka bisa mengikuti program tersebut. Jadi kalau memang teman-teman ada yang punya usaha atau saudaranya atau keluarganya punya usaha bisa juga ikut acara ini, karena Ini berlaku buat siapa saja pelaku UMKM yang punya usaha, yang diharapkan mereka bisa mengambil manfaat ilmu dan juga insight yang akan disajikan dalam satu hari penuh esok hari di 5 channel ini,” tutur Nila, saat acara Virtual Media Briefing GoTo: Konferensi Nasional Maju Digital, sebagaimana dipantau HerStory, Jumat (12/10/2021).

Nila melanjutkan, konferensi ini melibatkan belasan pembicara, termasuk pemerintah, pakar dan pegiat UMKM lokal. Topik yang dibahas seputar memulai bisnis, pengelolaan modal, branding dan pemasaran, lisensi usaha dan masih banyak lainnya.

“Tujuannya adalah untuk bisa terus mendukung di tahap selanjutnya, mendorong para UMKM tidak hanya untuk bisa survive, tapi juga untuk bisa maju untuk bisa terus tumbuh. Ini juga diharapkan bisa menjadi sumbangsih kepada Indonesia sebagai potensi ekonomi terbesar di Asia Tenggara, di mana seperti teman-teman tahu bahwa UMKM menjadi salah satu backbone atau bahkan menjadi tulang punggung utama dari pertumbuhan ekonomi,” terang Nila.

Lebih lanjut, Nila mengatakan, sebagai suatu ekosistem teknologi terbesar di Indonesia, terutama di masa pandemi, GoTo telah banyak memberikan kontribusi kepada pemulihan ekonomi, terutama juga kepada para pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Beberapa hal yang dicermatinya baik dari GoTo maupun dari ekosistem di bawah GoTo, setidaknya sudah ada 4 juta mitra bergabung di GoTO selama pandemi.

“Jadi dari tahun 2020, ada lebih dari 4 juta yang sebagian besar adalah pelaku UMKM yang bergabung ke dalam ekosistem kita, baik di Go-Jek, Tokopedia, maupun Gopay. Dan juga kita melihat 92% itu dari seluruh merchant atau mitra di dalam ekosistem kita. 92% itu lebih cepat beradaptasi di tengah pandemi melalui Gojek. Ini data yang kita dapatkan dari survei yang terakhir dilakukan. Kita melihat juga bahwa ekosistem itu juga memberikan manfaat, contohnya adalah ekosistem dari Go-Jek dan GoTo financial memberikan sumbangan terhadap PDB nasional sebesar 1,6%. Ini estimasi yang dilakukan oleh lembaga demografi FEUI. Jadi memang yang kita lakukan ini banyak memberikan manfaat, terutama kepada pemain UMKM,” beber Nila.

“Kalau dari Tokopedia, data kita menyatakan bahwa 7 dari 10 pelaku UMKM mengalami kenaikan volume penjualan. Jadi kita juga melihat para mitra di Tokopedia, justru di saat pandemi ini banyak sekali melakukan inovasi-inovasi sehingga tetap mendapatkan kenaikkan volume penjualan. Sementara, di ekosistem GoTo financial yaitu ada Gopay, Paylater, dan juga produk-produk atau layanan keuangan, menurut survey bahwa mitra usaha GoTo finansial itu naik 3 kali lipat. Dan juga total transaksinya naik hampir 6 kali lipat. Sementara kalau di Gofood, mitra UMKM Gofood itu mendapatkan kenaikkan pendapatan sebesar 66% di tahun 2021. Jadi dari frame data-data ini, terutama di masa pandemi memeprlihatkan para pemain UMKM sangat bisa terbantu dengan going digital. Terutama dengan masuk di ekosistem-ekosistem seperti Go-Jek, Tokopedia, dan GoTo financial,” sambung Nila.

Kemudian, AVP of Product-Seller Experience Tokopedia, Puput Hidayat, mengatakan, acara yang digelarnya ini merupakan konferensi nasional UMKM lokal terbesar dan pertama dari GoTo ekosistem. Dan, GoTo sebagai ekosistem teknologi terbesar di Indonesia juga mengadakan rangkaian kelas edukatif dan inspiratif yang kita adakan untuk membantu teman-teman UMKM di Indonesia.

“Nantinya selama satu hari penuh kita bakal punya berbagai macam sesi dan disesuaikan dengan skala bisnis dari UMKM yang ada di Indonesia. Jadi gak cuma UMKM yang sudah menjadi bagian dari suatu ekosistem kita saja. Jadi materinya nanti ada yang sifatnya beginer untuk teman-teman yang baru mulai, kemudian ada intermediet, even ada yang advance buat teman-teman yang mungkin udah cukup besar usahanya tapi ingin belajar lebih lanjut, karena materi-materi dan aspek-aspek ataupun topik-topik yang kita bahas di sini itu berbagai macam, dari mulai yang paling baru mulai gimana cara buka bisnis, gimana cara mengelola modal, mencari modal, sampai dengan yang mungkin bagi advance, misalnya itu branding, pemasaran, atau promosi kampanye gitu sampai juga yang mungkin paling utamanya terkait dengan legalitas usaha, lisensi usaha, itu jadi di sini kita berusaha secara visual untuk mengadakan sesi yang bisa meng-cover semua topik yang akan menjadi akan sangat penting untuk masyarakat untuk teman-teman UMKMdi Indonesia. Nah pendaftarannyajuga gampang, sayangnya walaupun kita udah kangen sama teman-teman UMKM Indonesia untuk ketemu tapi karena dalam keadaan pandemi ini kita lewat digital dan pendaftarannya pun kita buka lewat digital, yaitu lewat Tokopedia Academy,” papar Puput.

Menurut Puput, konferensi tersebut nantinya akan menghadirkan 16 pembicara yang sudah ahli di bidangnya.

“Jadi ada 16 pembicara yang sudah kita makan akan hadir di Konferensi Maju digital ini dari pemerintahan yang sangat berkaliber ya, ada Menko Luhut Binsar Panjaitan, ada Wamenpar Angela Tanusoedibjo, Tina Talisa, sebagai staf khusus dan juru bicara Kementerian investasi dan BKPM, dan masih banyak lagi. Jadi dari Pemerintahan itu adalah orang-orang yang memang sangat peduli dan merupakan policy maker untuk mendukung perkembangan UMKM dan usaha di Indonesia. Selain itu, kita juga mengundang berbagai macam public figur tokoh-tokoh UMKM lokal yang sudah yang sudah banyak malang melintang di bisnis lokal Indonesia baik itu melalui digital ataupun yang melalui bisnis traditional offline,” terang Puput.

Lalu, siapa saja target dari acara Konferensi Nasional Maju Digital ini?

Puput bilang, pihaknya menargetkan siapa saja pelaku UMKM lokal yang mau belajar pengembangan bisnis untuk meningkatkan daya saing dan juga berinovasi.

“Karena kembali lagi, teknologi itu merupakan satu media yang sangat baik jika kita ingin meningkatkan kemampuan dan daya saing kita sebagai pelaku UMKM lokal. Dan kita ingin memanfaatkan dan mengenalkan itu ke pelaku UMKM lokal Indonesia.

Dan terkait perbedaan antara Konferensi Nasional dengan Kelas Maju Digital, Puput mengungkapkan bahwa Kelas Maju Digital sebenarnya adalah perpaduan atau perpanjangan dari Konferensi Nasional.

“Jadi, GoTo ekosistem juga bekerja sama dengan pemerintahan daerah, kemudian melalui komunitas-komunitas yang ada di GoTo ekosistem. Kita mengadakan kelas-kelas di tiap daerah, balik lagi itu kita mulainya dari hyper local. Jadi gimana caranya itu kita bisa dekat dengan setiap pelaku UMKM lokal. Nah di sini kita memberikan pendampingan, pembekalan materi dari berbagai macam topik, termasuk antaranya topik-topik yang sudah kita sampaikan di Konferensi Nasional ataupun topik-topik yang lebih detail yang lebih dalam lagi. Pada dasarnya tetap untuk fokusnya adalah pengembangan usaha, pengembangan kompetensi kewirausahaan supaya UMKM lokal itu mampu menjadi raja di negeri sendiri. Makanya di sini juga punya banyak komunitas yang kita akan manfaatkan untuk menyampaikan kelas maju digital, di antaranya ada kominitas partner Gofood, ada komunitas ritel GoTo financial, ada juga komunitas keluarga Tokopedia. Nah dari komunitas-komunitas ini melakukan digital bekerja sama juga dengan pemerintah lokal di kota-kota di Indonesia. Sekarang kita fokusnya banyak, di Solo terus ke Surabaya, Bandung Semarang, Medan juga, dan Jabodetabek tapi kita dengan perkembangannya waktu pasti kita akan menambah lebih banyak kota, menambah lebih banyak kelas, sehingga lebih banyak UMKM lokal yang bisa ikut mendapatkan manfaatnya,” jelas Puput.

Di kesempatan yang sama, Co-Founder Utama Spice, Ria Templer, percaya bahwa Konferensi Nasional dengan Kelas Maju Digital dari GoTo dapat menjadi wadah pegiat UMKM untuk saling berbagi pengalaman serta informasi. Ria pun mengaku ia banyak sekali mendapatkan keuntungan dan manfaat dari ekosistem GoTo ini.

“Dulunya kita fokus toko offline, ada 7 toko. Tapi semenjak pandemi, toko-toko kita harus tutup, jadi tantangannya dari segi sales itu turun sekitar 75%. Tapi untungnya kita udah gabung dengan Tokopedia semenjak 2018, jadi kita kembangkan untuk sales online kita karena pada saat itu toko gak mungkin jualan karena ada PPKM. Tapi dengan kita punya Tokopedia, kita tetap bisa melakukan penjualan jauh lebih banyak dengan menggunakan ekosistem GoTo. Kita bisa memperluas pasar dengan menggunakan Top Ads, bisa mengunakan logistik Gojek, jadi itu sangat-sangat membantu untuk penjualan kita. Tantangannya kita tutup toko, terutama di Jakarta kita tutup 2 toko. Tapi setelah kita melihat peluang jualan online tuh sangat mudah ya, jadi kita gak usah bayar sewa toko, gak bayar SPG, jadi keuntungan jual produk tuh jauh lebih tinggi dari pada kita jualan di toko offline. Gak cuma itu, dari segi pemasaran pun itu jauh lebih luas, jadi kita gak limited dengan daerah dimana toko kita berada, jadi semua orang dimanapun bisa membeli produk kita. Mungkin kita nggak akan survive ya. Jadi big thank you sih buat GoTo dan Tokopedia,” aku Ria.

Di sisi lain, Co-Founder dan CEO Burgreens & Green Rebel Foods, Helga Angelina, mengaku telah terbantu oleh layanan din ekosistem GoTo ini. Helga bilang, peran digitalisasi dirasakannya sangat penting untuk bisnisnya yang tadinya usaha rumahan menjadi bisnis kuliner dengan skala besar seperti sekarang.

“Jadi bisa dibilang aku mengembangkan bisnis itu dengan ekosistemnya GoTo. Jadi mulai dari Burgreens tiap buka cabang itu kita ada delivery platformnya GoTo. Dan kita tahun lalu revenue kita turun sampai 80%. Karena dulu tuh80% itu dine in order. Kita pelan-pelan udah recovery sampai tahun ini udah di sekitar 75% gitu, sempat di momen-momen lockdown itu purely gitu kan dari delivery, itu kita lumayan bersyukur lah dengan adanya Gofood. Dan apalagi aku selama tahun ini tuh ikut pormo-promonya Gofood yang kalau beli berapa dapat berapa, kita juga kan mendapatkan sebagain subsidi. Jadi jujur aja aku sangat merasa terbantu dengan program-programnya G-food untuk membantu merchant. Nah salah satu inovasi yang aku keluarkan saat ini untuk menaikan sales dan jumlah order adalah dengan membuat produk frozen food sehat. Jadi selama pandemi itu ada perubahan konsumen behavior ya, lebih banyak yang masak di rumah. Jadi kita kemas aja masakan restoran jadi frozen food. Dan pertama kali aku jualan tuh di Tokopedia. Jadi jujur ya aku terbantu banget ya, transformasi bisnisku dari yang super offline sekarang jadi mostly online ordernya, dengan gabung di ekosistem ini,” papar Helga.

Tak ketinggalan, Owner Hairnerds, Iman Taufiq Djayadiningrat mengaku terbantu oleh layanan GoTo Financial, Moka, selama pandemi.

“Dengan bertambahnya jumlah gerai offline kami selama pandemi, Moka mendukung pengalaman transaksi Hairnerds menjadi lebih praktis dan efisien, karyawan kami bisa lebih memahami konsep bisnis dengan Moka,” tutur Iman.

Artikel Pilihan