Menu

Waduh! Diabetes Bikin Wanita Sulit Hamil Lho, Ini 4 Kondisi yang Ganggu Kesuburan Moms

19 November 2021 16:00 WIB

Ilustrasi pasangan yang memerhatikan hasil testpack. (Freepik/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Penyakit kronis diabetes bukan hanya mengancam nyawa, tetapi juga bisa menurunkan tingkat kesuburan pada wanita lho. Diabetes dapat menyebabkan gangguan hormonal yang pada gilirannya dapat menyebabkan implantasi atau pembuahan yang tertunda atau gagal.

Ada sejumlah alasan yang dapat berperan termasuk, obesitas, kekurangan berat badan, komplikasi diabetes, PCOS, dan penyakit autoimun. Berikut ini beberapa masalah kesehatan yang dapat menurunkan tingkat kesuburan terkait diabetes dilansir dari berbagai sumber:

Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS adalah kondisi umum di mana sejumlah besar kista berkembang di ovarium. PCOS menimbulkan risiko kesehatan serius, namun kondisi ini dapat berpengaruh terhadap kesuburan dan juga sulit untuk hamil. Wanita dengan PCOS memiliki kadar testosteron (hiperandrogenisme) yang lebih tinggi dari normal.

PCOS dapat mempengaruhi kesuburan dengan menyebabkan menstruasi yang tak teratur (oligomenore) atau tak ada menstruasi (amenore sekunder). Kondisi ini dapat diobati dengan membuat perubahan gaya hidup, sementara obat-obatan seperti clomifene dan metformin dapat membantu meningkatkan kemungkinan pembuahan.

PCOS terutama terkait dengan obesitas dan diabetes tipe 2. Orang dengan diabetes tipe 1 yang mengonsumsi insulin dalam jumlah tinggi setiap hari juga berisiko atau menderita PCOS.

Oligomenore dan amenore sekunder (Menstruasi tak teratur)

Oligomenore adalah istilah untuk periode menstruasi yang tak teratur berkisar interval 35 hari atau lebih antara setiap periode.

Amenore sekunder dikatakan terjadi jika sebelumnya Anda memiliki siklus menstruasi yang normal, tetapi tiba-tiba berhenti menstruasi selama 6 bulan atau lebih.

Baik diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 dikaitkan dengan peningkatan risiko terlambat dan tak adanya menstruasi (oligomenore dan amenore sekunder). PCOS dan obesitas dapat berkontribusi pada kondisi ini dan juga kekurangan berat badan, dengan wanita yang mengalami diabulimia pada risiko tertentu.

Menopause dini

Menopause dini, juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur, didefinisikan ketika alami menopause (waktu ketika wanita tak lagi menstruasi) sebelum berusia 40 tahun.

Penelitian oleh Sytrotmeyer et al, pada tahun 2003, menunjukkan bahwa diabetes tipe 1 dikaitkan dengan risiko masalah menstruasi yang lebih besar termasuk menopause dini. Menopause dini juga telah dikaitkan dengan kondisi autoimun lain seperti penyakit Addison dan tiroiditis Hashimoto, serta hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif).

Penelitian oleh Elbers et al, dari 2011, menunjukkan bahwa diabetes tipe 2 juga dikaitkan dengan tingkat menopause dini yang lebih besar.

Kanker endometrium (kanker rahim)

Kanker endometrium, yang lebih sering terjadi pada wanita dengan diabetes tipe 2 dan PCOS, dapat menyebabkan infertilitas jika kanker tak didiagnosis dan diobati pada tahap yang cukup dini.