Menu

Ramai Dikalangan Netter Soal Fasilitas Hancurkan Barang sebagai Upaya Self-Healing, Efektifkah?

26 November 2021 13:15 WIB

Ilustrasi melemparkan barang sebagai salah satu upaya self-healing. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Ada kalanya kita berada di situasi yang penuh dengan tekanan sehingga membuat mental menjadi terganggu. Sehingga diperlukan self-healing untuk memulihkan kesehatan mental. 

Baru-baru ini viral sebuah wahana merusak barang sebagai upaya self-healing yang pertama kali diunggah oleh salah satu pengguna TikTok @tassy.sy. Kabar ini tentunya menjadi pembicaraan hangat bagi kalangan netter. 

Ada yang membandingkannya dengan caranya sendiri tanpa harus mengeluarkan budget, ada juga yang berpendapat kalau upaya ini sebenarnya bisa menjadi lebih agresif. 

"Kegiatan destruktsi seperti ini sebenarnya ga menenangkan bahkan bisa malah membuat subyeknya menjadi lebih agresif. Teori Catharsis bilang kegiatan ini cuma buat short term release aja, tapi malah bikin otak crave dan build up pressure terus-terusan," tulis seorang netter menanggapi sebuah utas yang mengunggah ulang sebuah konten Breakroom oleh akun @pancasyah, (26/11/2021). 

Memang seperti disampaikan Scott Bea sebagai Psikolog Klinis Cleveland Clinic, AS, mungkin berguna bagi sebagian orang untuk mendapatkan ketenangan dengan cara merusak barang.

Tapi bukan berarti bisa menjadi solusi terbaik, karena untuk memulihkan diri diperlukan terapi bersama ahli profesional. 

Psikolog Gracia Ivonika menuturkan melalui laman klikdokter.com, adanya ruang untuk melampiaskan amarah atau emosi yang mengganggu bukan termasuk ke dalam self-healing

Namun bukan berarti Beauty enggak bisa mencobanya, boleh dilakukan asalkan dengan tujuan yang positif dan jelas. Serta adanya dorongan untuk membantu diri agar menjadi lebih baik lagi. 

Gracia juga menambahkan, jika perilaku tersebut dilakukan secara berkala tanpa adanya usaha untuk memperbaiki diri justru bisa meningkatkan perilaku agresi. 

Sebab cara yang tepat berkenaan self-healing diperlukan bantuan terapis atau psikolog, apabila tingkat dari masalah mental yang dirasa sudah cukup tinggi. 

Selain berkonsultasi dengan tenaga profesional, self-healing yang baik dan benar bisa juga dilakukan dengan cara menerapkan gaya hidup sehat, relaksasi, olahraga, adanya upaya mengembangkan diri, berlatih mindfulness, serta melakukan self-reflection