Menu

Moms Coba Dicek, Sudah Menghargai 5 Hal Ini dari Si Kecil Belum?

06 Desember 2021 11:30 WIB

Ibu dan anak. (Freepik/yanalya)

HerStory, Sukabumi —

Saling menghargai sejatinya tak mengenal batasan apapun, seperti antara orang tua dengan anak. 

Acapkali menghargai harus dilakukan pada orang yang lebih tua, padahal siapapun berhak untuk dihargai meskipun usianya masih belia. 

Tentunya si kecil akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya karena anak itu mencontoh. Dengan begitu apabila ingin dihargai dan dihormati anak, orang tua pun perlu melakukan hal yang sama. 

Coba dicek sama Moms, sudahkah menghargai 5 hal ini dari si kecil? 

1. Berempati terhadap Perasaannya

Empati merupakan proses psikis untuk mengenali dan berbagi emosi. Misalnya, tak melarang anak untuk bersedih karena perasaan itu adalah wajar. 

Akui dan ajarkan si kecil untuk mengenali serta mengendalikan emosinya tanpa melarangnya ya, Moms.

2. Berikan Apresiasi

Terkadang seiring berjalannya usia ada saja orang tua yang jadi gengsi untuk mengekspresikan perasaannya. Tunjukkan saja Moms, jangan sungkan. 

Jika ia berhasil melakukan sesuatu meskipun hal yang sangat sederhana, jangan lupa untuk selalu memberikannya apresiasi. Salah satunya seperti menyimak dengan antusias ketika ia sedang bercerita.

3. Dengarkan dan Hormati Pilihannya 

Moms, orang tua hanya mengarahkan bukan menuntutnya. Ia berhak untuk memilih dan memutuskan apa yang ia sukai dan ia inginkan. 

4. Berhenti Membandingkannya

Alih-alih ingin memberikannya motivasi, membandingkannya dengan orang lain justru bisa menurunkan kepercayaan diri serta tak menghargai perasaannya. 

Jangan meralat kesalahan yang ia lakukan, apresiasi apa yang ia lakukan dan koreksi dengan bijak tanpa menyakiti perasaannya. 

5. Menjaga Mulut

Melihat si kecil melakukan kesalahan memang kerap memancing emosi sampai ingin memarahinya. Tapi, pada beberapa fase akan sangat wajar ia banyak melakukan kesalahan karena ia baru memulai menjalani kehidupan ini.

Hindari mengkritik si kecil dan ubahlah kalimat negatif tersebut menjadi kalimat positif dan mengganti ancaman dengan dorongan semangat.