Menu

Anak 7 Tahun Masih Belum Bisa Membaca? Begini Cara Mengatasinya Moms

13 Desember 2021 17:45 WIB

Ilustrasi ibu sedang membacakan dongeng bersama si kecil. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Bekasi —

Anak berusia tiga tahun umumnya sudah bisa alfabet meskipun nggak lengkap dari A sampai Z. Si Kecil kemudian akan mengenali huruf yang menyusun namanya, dan mengetahui cara membaca dari kiri ke kanan.

Usia lima tahun biasanya anak baru bisa membaca dua atau tiga suku kata. Kemungkinan besar dia juga mampu membaca kalimat sederhana. Kemudian, pada usia tujuh tahun, anak biasanya sudah dapat membaca buku cerita dan menceritakannya kembali.

Namun, pada saat anak sudah berada di usia sekolah (umumnya tujuh tahun) dan masih belum lancar membaca, Moms perlu memberi Si Kecil perhatian khusus.

Umumnya, anak kesulitan membaca disebabkan oleh cara pengajaran yang salah atau ada gangguan disleksia. Menurut Mayo Clinic, disleksia adalah kelainan belajar yang melibatkan kesulitan membaca yang gak dipengaruhi oleh tingkat intelengensi seseorang.

Jika anak kesulitan membaca meski sudah berusia tujuh tahun dan SD, Mom dapat membantunya dengan beberapa tips yang dilansir dari berbagai sumber.

Berikan buku yang tepat

Untuk bisa lancar membaca, anak harus rajin berlatih. Jadi, berikanlah Si kecil buku yang sederhana dan sesuai minat anak. Misalnya, anak suka dengan mobil, maka pilihlah buku bertema demikian. 

Selain itu, pilihlah buku yang 90 persen katanya mudah dimengerti oleh anak sehingga dirinya tidak bingung. 

Sempatkan pula untuk membaca bersama anak. Cara paling tepat adalah membacanya secara bergantian. Jangan lupa, baca buku sambil menunjuk huruf dan membacanya dengan lantang dan jelas. Ajarakan pula anak memecah kata panjang menjadi suku kata, misalhnya le-ma-ri; ke-ma-rin, me-ma-sak. 

Permainan kartu

Agar anak merasa lebih nyaman, pastikan Moms menstimulusnya dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya adalah dengan permainan kartu. Pertama, buat kartu yang berisi kata-kata sederhana. Pilih kata-kata yang berhubungan dengan rumah, misalnya meja, kursi, bola, pakaian dan lain-lain.

Lalu, minta anak mengambil kartu, membacanya lalu menempelkan ke benda sesuai kata yang tertera di kartu. Ini akan membuat anak semangat berlatih membaca.  Moms dapat bermain kata dengan rima, mata, meja, tinta. Ini akan membantu pemahaman fonemik Si Kecil. 

Tebak-tebakan

Cara menyenangkan lainnya untuk menstimulus kemampuan membaca anak adalah dengan mengajaknya bermain tebak-tebakan.Cobalah mengajak anak untuk menebak bunyi kata-kata yang dituliskan orangtua pada selembar kertas berwarna.

Lakukan aktivitas sambil belajar membaca

Ajarkan anak belajar membaca lewat aktivitas rumahan sederhana. Misalnya, Si kecil membantu Moms berkebun. Maka, tulislah peralatan kebun yang sederhana lalu minta Si Kecil membacakannya. Atau Moms mengajak anak membaca buku panduan saat merakit mainannya. 

Jangan memaksa anak dan tetap konsisten

Moms mungkin kesal dan merasa sedih karena anak belum lancar membaca. Namun, Mom tidak boleh memaksanya apalagi sampai memarahinya. Ingat, bukanhanya Mom saja yang sedih. Si Kecil pasti juga merasa frustrasi dan seringkali kurang percaya diri karena belum bisa membaca meski sudah berusia tujuh tahun. 

Jadi, dorong dan dukung Si Kecil agar selalu mau mencoba. Jangan lupa berikan dirinya pujian apabila dia berhasil melakukannya. Ini akan membuat anak lebih semangat untuk terus belajar dan mencoba.  Mom pun tidak boleh menyerah. Tetap konsisten mengajarnya membaca. Minimal satu kali setiap hari temani anak membaca. 

Mencari bantuan

Moms sudah melakukan segala cara namun hasilnya nihil, maka jangan segan untuk menayakan kepada gurunya. Moms juga dapat memeriksakan kondisi anak ke profesional.

Jika anak terdiagnosis disleksia, Moms gak boleh berkecil hati apalagi sampai kecewa pada anak. Ingat, dukungan dan kesabaran orang tua adalah kunci anak untuk terus belajar dan berusaha.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan