Menu

Dukung Kesetaraan Gender, Direktur Pusat Gender dan Demokrasi LP3ES Dorong Keterlibatan Wanita dalam Proses Demokrasi

29 Desember 2021 13:10 WIB

Direktur Pusat Gender dan Demokrasi menjadi pembciara pada webinar. (Jasmine/Edited by HerStory)

HerStory, Bandung —

Demokrasi merupakan salah satu aspek penting yang ada dalam sebuah negara. Sebelum pandemi Covid-19 melanda di berbagai negara, demokrasi telah mengalami penurunan yang juga terjadi di Indonesia.

Secara global, menurut laporan Freedom and House tahun 2021, demokrasi mengalami krisis dan penurunan setelah pandemi. 

Pada tahun 2020 pun, Freedom and House merilis laporannya bahwa sejak pecahnya kondisi demokrasi dan HAM telah memburuk di 80 negara dengan kemunduran yang sangat tajam.

Menurut Julia Suryakusuma, Direktur Pusat Gender dan Demokrasi LP3ES, Indonesia mengalami penurunan demokrasi dan dapat dikatakan sebagai despotisme.

"Indonesia selama beberapa tahun ini mengalami penurunan demokrasi bahkan dikatakan sebagai despotisme baru, ungkapnya pada webinar bertajuk "Kesetaraan Gender: Prasyarat Masyarakat Adil, Makmur, dan Kuat" pada Selasa (28/12/2021).

Padahal menurutnya demokrasi merupakan salah satu fondasi untuk dapat mencapai kesetaraan gender untuk mewujudkan cita-cita masyarakat yang adil, makmur dan kuat.

"Tanpa kesetaraan gender kita tidak akan pernah menciptakan masyarakat yang adil, makmur dan kuat yang kita dambakan," ujarnya.

Melalui hal ini, ia pun turut mendorong keterlibatan lebih banyak wanita dalam proses demokrasi karena setengah penduduk Indonesia adalah wanita.

Artikel Pilihan