Menu

Anak Kos Merapat! Ini Bahaya Makan Mie Instant Terlalu Sering

28 Januari 2022 17:20 WIB

Ilustrasi Mie Instan (Unsplash/Ke Vin)

HerStory, Jakarta —

Mie instant menjadi makanan yang banyak digandrungi orang, terutama anak kos di kota perantauan. Selain harganya yang murah, mie instant juga memiliki banyak varian rasa yang enak.

Meski begitu, konsumsi mie instant terlalu banyak justru memberikan efek buruk bagi kesehatan, lho. Ini arena mie instant termasuk jenis makanan yang sudah diproses. Umumnya, makanan yang sudah diproses akan dilakukan penambahan garam, gula, dan lemak.

Kira-kira apa saja ya dampak buruk yang bisa kamu alami kalau terlalu sering makan mie instant?

1. Diabetes

Beauty, tahukah kamu kalau mie instant yang sering kamu konsumsi itu terbuat dari maida? Ya, maida adalah bahan tambahan yang kaya rasa namun tak memiliki kandungan nutrisi apapun.

Bahan ini terbentuk dari tepung terigu yang sudah mengalami proses penggilingan, penghalusan, dan pemutihan.

2. Liver

Organ hati atau liver akan ditekan dan bekerja lebih keras karena sulitnya mengurai zat-zat asing yang ada di dalam mie instant. Lama-lama, organ hati bisa kerepotan lalu menimbun lemak berlebih dalam selnya sendiri dan menimbulkan risiko kerusakan pada liver. 

3. Obesitas

Terlalu sering makan mi instan juga bisa menyebabkan obesitas atau gendut berlebih. Bagaimana tidak, satu bungkus mi instan rata-rata mengandung 14 gram lemak jenuh yang sama dengan memakan 40 persen dari kebutuhan harianmu. Meski memiliki kalori tinggi dan mengenyangkan, namun miskin nilai gizi.

4. Sindrom metabolik

Peningkatan mengonsumsi mi instan berkaitan erat dengan risiko sindrom metabolik. Diduga, sindrom ini muncul karena tingginya kandungan sodium dan lemak jenuh tak sehat yang terdapat pada mie instan.

5. Gangguan pencernaan

Mi instan dibuat melalui proses pengolahan yang panjang. Pada saat pengawetan, mi akan ditambahkan tertiary-butyl hydroquinone (TBHQ), yaitu sebuah zat pengawet berbahan dasar minyak seperti yang banyak ditemukan dalam produk pestisida.

Nah, tubuh memerlukan waktu yang sangat lama untuk mencerna pengawet tersebut. Durasi dua jam pun perut belum juga mampu mengurai TBHQ sehingga hal ini dapat mengganggu jalannya pencernaan. Kemampuan perut mencerna nutrisi kamana lain juga ikut terganggu.

Lihat Sumber Artikel di GenPI

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.