Menu

Ini Jenis Masker Terbaik untuk Mudik Menurut Dokter Ahli, Catat Beauty!

27 April 2022 22:04 WIB

Penumpang kapal asal Dumai tiba di Terminal Domestik Pelabuhan Sekupang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (21/4/2021). (ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa)

HerStory, Jakarta —

Dokter Spesialis Paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI), Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K)., mengatakan, di musim mudik seperti sekarang ini, penerapan protokol kesehatan masih jadi hal yang penting yang harus dilakukan, seperti pemakaian masker dengan benar misalnya.

Pemakaian masker ini masih wajib dilakukan, tak terkecuali bagi yang sudah divaksin booster jauh-jauh hari sebelum mudik. Mengingat risiko terpapar Covid-19 sendiri dipengaruhi berbagai faktor seperti pajanan yang terus menerus dan jumlah virus yang masuk ke tubuh.

Lantas, jenis masker seperti apa sih yang harus digunakan saat bepergian mudik? Masih efektifkah penggunaan masker kain atau masker medis satu lapis?

“Jadi, sangat penting untuk memilih masker dengan filtrasi yang tinggi saat bepergian mudik. Sebab, pada beberapa kondisi, masyarakat mungkin harus menghadapi kerumunan dan sulit menjaga jarak sehingga masker menjadi proteksi utama. Saran saya, hindari memakai masker kain atau bedah. Sebaiknya gunakan masker KN95, karena jenis masker tersebut dapat memberikan perlindungan tinggi,” tegas dr. Erlina, saat sesi Media Roundtable Efektivitas Vaksin Covid-19 di Gedung Arkadia Green Park, Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2022).

Kemudian, dr. Erlina pun menegaskan bahwa pemakaian masker dan vaksinasi masih menjadi kunci untuk menekan penularan Covid-19. Terlebih, dalam kegiatan mudik, terjadi mobilitas yang tinggi di tengah masyarakat, sehingga dikhawatirkan terjadi penularan.

Terlebih kata dia, saat ini tak ada jaminan orang-orang yang berada di dekat kita dalam perjalanan mudik tak terpapar Covid-19. karena tak ada lagi persyaratan tes swab PCR dan antigen untuk pemudik.

"Apalagi saat mudik kalau naik kendaraan umum, risiko keramaian tetap ada. Belum lagi perjalanannya bisa makan waktu berjam-jam, itu kalau ada satu orang yang terinfeksi dan tidak menerapkan protokol kesehatan, ya virus akan bersirkulasi di dalam kendaraan," tandas Erlina.

“Jadi pesan saya sekali lagi, meski sudah divaksin lengkap, tetaplah juga jaga protokol kesehatan. Karena infeksi itu ada faktor imunitas, jumlah virusnya, faktor lingkungan, perilaku," pungkasnya.

Artikel Pilihan