Menu

Nggak Cuma Orang Tua, Stroke Juga Bisa Menyerang Anak Muda Moms! Ini Dia Gejalanya

28 April 2022 23:50 WIB

Ilustrasi sakit stroke. (pinterest/freepik)

HerStory, Rembang —

Jika kamu berpikir bahwa stroke hanya bisa dialami para lansia, berarti kamu salah. Stroke nyatanya bisa terjadi pada semua orang di segala usia, termasuk di usia muda. Baik anak-anak hingga lansia, semua berpotensi terserang penyakit ini.

Bahkan, gejala-gejala yang dialami oleh pasien stroke lansia dan pasien pada usia muda juga tidak berbeda. Justru, yang berbeda adalah pada jenis stroke yang dialami, yaitu stroke iskemik (sumbatan) dan stroke hemoragik (perdarahan).

Meski begitu, sedikit berbeda dengan stroke yang dialami oleh para lansia, stroke pada usia produktif atau di usia muda lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada perempuan.

Hal ini disebabkan di usia produktif, wanita masih memproduksi hormon estrogen yang secara alami membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih baik.

Sama halnya dengan jenis stroke, faktor penyebab terjadinya stroke di usia muda juga dikelompokkan berdasarkan jenis stroke-nya, yaitu faktor penyebab stroke iskemik atau sumbatan, dan faktor penyebab stroke hemoragik atau pendarahan.

Berikut berbagai penyebab stroke yang dialami anak muda, yaitu:

1. Sering Mengalami Stres

Tingkat stres yang tinggi dapat memicu risiko penyakit jantung dan stroke. Sebab, saat amigdala (bagian pada otak) aktif menangani stres, sumsum tulang belakang akan bekerja lebih berat dan bisa menyebabkan peradangan di arteri. Hal inilah yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

2. Kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok yang akut dapat memicu penyakit stroke di usia muda. Sebab, merokok dapat mengubah kecepatan aliran darah. Jika perubahan ini terjadi secara terus-menerus, dapat memicu penyakit serebrovaskular, yang sering terjadi pada penderita stroke.

3. Gangguan pada irama jantung

Kelainan irama jantung merupakan salah satu faktor penyebab stroke di usia muda yang masih sering terabaikan. Pada usia muda, gangguan irama jantung disebabkan oleh kelainan otot jantung dan kelainan katup dinding jantung.

4. Obesitas dan jarang berolahraga

Obesitas atau kelebihan berat badan dapat membuat seseorang memiliki kadar kolesterol jahat yang tinggi, sehingga risiko stroke pun meningkat. Ditambah lagi, apabila orang tersebut jarang berolahraga.

Sebab, olahraga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL), memperbaiki aliran darah, serta mengurangi kadar lemak di dalam tubuh.