Ilustrasi virus corona mengintai manusia. (Pixabay/Tumisu)
Masih banyak hoaks beredar mengenai virus corona. Padahal hoaks di tengah pandemi virus corona membuat keadaan semakin chaos. Nah, salah satu yang paling sering didengar adalah mengenai kebalnya anak-anak muda dari infeksi COVID-19. Itu benar enggak sih?
dr. Vito A Damay, SpaJP(K), Mkes, FIHA, FICA, FAsCC pun membantah kabar tersebut. Berdasarkan penuturannya justru anak muda yang banyak terinfeksi virus corona karena kerap kali berinteraksi dengan orang lain di luar rumah.
"Pada faktanya adalah orang-orang yang banyak terkena covid-19 justru orang-orang usianya masih produktif karena merekalah yang banyak interaksi dengan orang-orang di luar rumah, mereka harus pergi mencari nafkah, mereka harus ketemu orang-orang baru, mereka harus ketemu dengan mungkin partner kerja mereka," ungkap dr. Vito saat siaran langsung di BNPB, Kamis (27/8/2020.
dr. Vito juga mengatakan bahwa anak-anak muda cenderung merasa aman sehingga sering kali meremehkan penggunaan masker. Itu jadi salah satu fakor mengapa banyak anak muda yang terinfeksi COVID-19.
"Kadang-kadang orang kalau misalkan sudah lupa, sudah asik ngobrol mungkin merasa bahwa ini (masker) kok kayaknya menggangu mulut saya lalu mereka melepaskan masker tersebut ketika bekerja. Sehingga orang-orang usia produktif, orang-orang yang masih usia relatif muda masih usia 20an 30an, orang-orang ini justru yang banyak terkena positif infeksi COVID-19 ini," terangnya.
Tak seperti kabar yang beredar, dr. Vito pun menjelaskan bahwa risiko anak muda terinfeksi virus corona sama besarnya dengan orang-orang yang lanjut usia serta memiliki penyakit komorbid.
"Perkara infeksi atau perkara orang ini jadi terkena COVID-19 sebenarnya justru orang muda ini justru tetap sama risikonya apabila mereka tidak memperhatikan bagaimana menjaga protokol kesehatan," imbuhnya.