Menu

Busui Merapat! Ini Penyebab Sakit saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

14 Juni 2022 14:00 WIB

Ilustrasi ibu menyusui yang payudaranya bengkak. (BabyCenter India)

HerStory, Jakarta —

Nggak sedikit ibu yang merasa gak nyaman di masa-masa awal menyusui.  Setiap kali mulai menyusui bayi, Moms mungkin merasakan sensasi tertusuk jarum atau kesemutan yang aneh di payudara.

Ini adalah hal yang normal, dan merupakan sinyal bahwa susu sedang dikeluarkan dari saluran yang memproduksinya. Ketika bayi mengisap payudara, saraf-saraf kecil ikut terstimulasi dan memicu pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin ke aliran darah ibu.

Hormon prolaktin bertugas membantu menghasilkan ASI. Sementara itu, oksitosin (hormon bahagia) membuat payudara mengeluarkan ASI, kemudian tersalurkan melalui puting ibu. Biasanya kondisi lebih intens pada bulan-bulan awal menyusui.

Selain itu, sebanyak 90 persen ibu baru mengalami nyeri puting pada hari-hari awal menyusui, menurut American Pregnancy Association. Nyeri puting adalah kondisi yang sangat umum yang bersifat sementara. Ini biasanya akan hilang setelah beberapa hari.

Ada beberapa penyebab puting yang sakit saat menyusui, salah satunya adalah perlekatan yang gak tepat. Jika puting susu tidak cukup jauh ke dalam mulut bayi, puting akan cenderung terjepit di antara lidah dan langit-langit mulut bayi dan ini akan sangat menyakitkan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan puting yang nyeri dan pecah-pecah.

Tanpa perlekatan yang baik, bayi akan kesulitan mendapatkan cukup ASI  dan menyusui lebih mungkin menyakitkan. Seiring waktu, ini dapat menyebabkan puting yang nyeri, sakit, dan pecah-pecah.

"Pelekatan yang tepat adalah salah satu bagian terpenting dari keberhasilan menyusui. Ini memungkinkan bayi untuk menekan saluran susu di payudara dan mengeluarkan ASI," demikian penjelasan Kids Health.

Saat payudara mengisi mulut dengan perlekatan yang lebih dalam, lidah bayi dapat bekerja dengan baik selama menyusu dan mendapat lebih banyak ASI. Pada perlekatan yang tepat, puting terlindung dari cubitan yang menyakitkan karena letaknya jauh di dalam mulut bayi di persimpangan langit-langit keras dan lunak.

Adapun tanda perlekatan bayi sudah benar saat menyusui, melansir laman resmi  Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

  • Dagu menempel ke payudara ibu
  • Mulut terbuka lebar
  • Sebagian besar areola terutama yang berada di bawah, masuk ke dalam mulut bayi
  • Bibir bayi terlipat keluar.
  • Pipi bayi gak boleh kempot (karena tidak menghisap, tetapi memerah ASI)
  • Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi menelan
  • Ibu tidak kesakitan
  • Bayi tenang

Selain itu, teknik relaksasi dapat membantu meredakan rasa sakit saat menyusui. Pastikan menggunakan teknik pemosisian yang baik, yaitu :

  • Bayi dipegang dengan satu lengan. Kepala bayi diletakkan dekat lengkungan siku ibu, bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
  • Perut bayi menempel ke tubuh ibu.
  • Mulut bayi berada di depan puting ibu.
  • Lengan yang di bawah merangkul tubuh ibu. Jangan berada di antara tubuh ibu dan bayi. Tangan yang di atas boleh dipegang ibu atau diletakkan di atas dada ibu.
  • Telinga dan lengan yang di atas berada dalam satu garis lurus.

Ingat, punggung, lengan, kaki, dan siku Bunda harus ditopang dengan baik. Otot bahu dan leher juga harus rileks sehingga Bunda tidak tegang atau bersandar pada bayi. 

Jika Bunda terus merasa sakit selama menyusui, bicarakan dengan dokter atau konsultan laktasi untuk memastikan bayi melekat dengan benar atau tidak terjadi sesuatu yang lain. Adapun beberapa penyebab rasa sakit saat menyusui adalah peradangan pada payudara (mastitis), sariawan mulut, saluran susu yang tersumbat, dll.

Lihat Sumber Artikel di Akurat

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Akurat. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.