Menu

3 Kondisi Ini Bakal Terjadi pada Vagina Usai Melahirkan Normal

23 Juni 2022 17:45 WIB

Ilustrasi merawat area kewanitaan. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Medan —

Melahirkan secara vaginal birth atau kerap disebut lahiran normal merupakan  proses kelahiran melalui vagina sang ibu. Lubang vagina yang tampak kecil akan melebar sebagai jalan keluarnya bayi.

Rata-rata kepala bayi sendiri memiliki ukuran dengan diameter 11,4 cm. Sedangkan vagina memiliki lubang dengan diameter antara 2,1 cm hingga 3,5 cm. Hal ini membuat kekhawatiran soal kondisi vagina wanita.

Jangan khawatir, Moms. Vagina memiliki elastisitas yang mana sudah dirancang sebagai pintu keluar masuknya bayi. 

"Vagina bisa terlihat lebih longgar, atau memar dan bengkak usai melahirkan. Tapi ini normal, dan biasanya rasa sakit akan mulai berkurang beberapa hari setelah persalinan," ujar dr Sohier Elneil melansir media sindikasi Suara.com.

Nah, kira-kira bagaimana kondisi vagina usai melahirkan? Yuk, simak selengkapnya dalam artikel berikut ini, Moms.

1. Vagina Mengendur

Vagina merupakan organ yang sangat elastis dan dapat meregang hingga 10 sentimeter (cm) untuk memungkinkan kelahiran bayi. Setelah proses melahirkan selesai, vagina akan kembali ke ukuran semula seperti sebelum melahirkan.

Vagina dikelilingi oleh otot yang ikut meregang selama masa kehamilan hingga persalinan. Atas dasar inilah ukuran vagina mungkin tidak benar-benar kembali sama persis seperti sebelum melahirkan.

Dengan kata lain, salah satu perubahan vagina yang nampak setelah melahirkan yakni ukurannya yang agak lebih mengendur. Melansir dari NHS, vagina biasanya terlihat lebih kendur dan “lowong” ketimbang sebelum melahirkan.

Meski sifatnya elastis, ukuran vagina setelah melahirkan tidak benar-benar kembali persis seperti sebelumnya. Sejauh mana perubahan vagina bisa terpengaruh tergantung pada beberapa faktor, seperti ukuran besar kecilnya tubuh bayi serta penggunaan alat bantu persalinan meliputi ekstraksi vakum dan forceps.

2. Vagina Kering

Vagina terasa kering dan kesat setelah melahirkan adalah hal yang normal. Ini terjadi karena dinding vagina biasa dilumasi oleh cairan yang dipengaruhi oleh hormon estrogen.

Itu sebabnya, vagina kering usai melahirkan bisa dikarenakan tingginya kadar estrogen saat hamil yang kemudian menyusut pasca persalinan. Alhasil, perempuan mungkin merasakan vagina lebih kering dan agak tidak nyaman saat berhubungan seks setelah melahirkan.

Dan jika ibu menyusui bayi dengan ASI eksklusif, hormon estrogen bisa menurun lebih banyak. Penurunan kadar hormon estrogen inilah yang menyebabkan vagina menjadi kering.

3. Vagina Sakit

Selain mengendur dan kering, perubahan vagina lainnya setelah melahirkan adalah munculnya rasa sakit entah akibat sayatan atau jahitan setelah melahirkan. Sama halnya seperti luka di bagian tubuh lain, luka pada vagina juga membuat perempuan mengeluhkan rasa sakit dan perih.

Bahkan, area perineum (antara vagina dan anus) juga bisa sakit karena robekan episiotomi yang terjadi.

Cara Mengatasinya

Untuk kasus vagina mengendur, perempuan disarankan melakukan senam kegel. Selain 'merapatkan' vagian, senam kegel juga membantu mencegah masalah inkontinensia urine. Agar hasil lebih optimal, coba rutin lakukan senam Kegel empat sampai enam kali sehari selama beberapa menit.

Untuk mengatasi vagina kering setelah melahirkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Hanya saja yang perlu diingat, vagina kering setelah melahirkan biasanya dapat kembali pulih dengan sendirinya.

Seiring berjalannya waktu, kadar estrogen di dalam tubuh akan kembali seperti semula layaknya sebelum persalinan. Namun beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi vagina kering adalah menggunakan pelumas, hindari sabun pembersih vagina dan jaga hidrasi tubuh.

Terakhir, cara mengatasi keluhan nyeri pada vagina setelah melahirkan adalah kompres vagina pakai es, gunakan bantal empuk sebagai alas setiap kali duduk, minum obat pereda nyeri dan periksakan diri ke dokter bila vagina terasa semakin sakit dan tidak kunjung sembuh.

Pastikan selalu menjaga kebersihan area vagina, perineum, hingga anus dengan rajin mencuci tangan sebelum dan setelah buang air besar atau kecil. Jangan lupa juga untuk rajin mengganti pembalut selama masih mengalami perdarahan lokia di masa nifas.