Menu

Keren! Program MAMPU Hadirkan Para Wanita Inspiratif pada Serial Talkshow Ketiganya, Ini Daftarnya!

24 September 2020 17:40 WIB

Poster acara Talkshow Sapa Perempuan MAMPU

HerStory, Tangerang —

Program MAMPU merupakan kemitraan antara Australia-Indonesia untuk kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Dalam merayakan 8 tahun perjalanannya untuk mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan MAMPU membuat rangkain talkshow yang bernama “Sapa Perempuan MAMPU”.

Talkshow pada episode ketiga ini menghadirkan tiga wanita inspiratif yang merupakan perwakilan komunitas yang akan membagikan cerita mengenai perubahan yang didapatkan selama program pendampingan berjalan. Tiga wanita inspiratif tersebut merupakan Sunarti J. yang merupakan Sekretaris Balai Perempuan Desa Camba-Camba, Kabupaten Jeneponto, Nunik Kristiana sebagai SPPR Bunda Mandiri di Kabupaten Bantul, dan Jekomina Maibang yang merupakan Kader Forum Komunitas Perempuan Akar Rumput atau FKPAR di Kabupaten Dairi.

Ketiga wanita inspiratif tersebut membagikan pengalaman dan kesannya untuk MAMPU. Mulai dari perwakilan Balai Perempuan yang berhasil berkontribusi dalam revisi UU Perkawinan tahun 2019. Ia juga menceritakan bagaimana awal mulanya berorganisasi dan mengajak wanita-wanita di desanya untuk sadar akan hak-hak perempuan yang perlu dipenuhi.

“Adanya budaya patriarki menjadi salah satu sulitnya mengajak perempuan untuk bergabung. Oleh karena itu kita mengajak ibu petani dan memberi mereka penyadaran bahwa kita harus mengetahui ini (perlindungan sosial bagi perempuan),” ujar Sunarti J.  dalam acara Talkshow Sapa Perempuan Mampu melalui aplikasi zoom, Kamis (24/9/2020).

Nunik kristiana selaku SPPR Bunda Mandiri juga sangat memberikan inspirasi bagi kaum wanita. Ia berhasil membuat organisasi yang dianggotakan oleh buruh lokal. Tentu saja mendirikan organisasi ini membutuhkan waktu bagi Nunik. Ia mengajak pekerja rumah perempuan di desanya.

“Melihat banyaknya Perempuan Pekerja Rumahan (PPR) membuat saya bertekad untuk mendirikan serikat dengan nama Serikat Bunda Mandiri pada 2016,” cerita Nunik.

Saat ini serikatnya mendukung ketahanan kelompok dan mengambil langkah dalam meningkatkan pengakuan dan perlindungan hak pekerja perempuan.

Sementara itu, perwakilan dari FKPAR, Jekomina Maibang juga berbai cerita bagaimana pendampingan MAMPU ini memberikan perubahan bagi dirinya. Jekomina berhasil menyuarakan dukungan untuk hak-hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan Mulai dari tingkat DPRD, Kabupaten sampai Kementrian. Organisasinya juga sangat membantu bagi perempuan yang mengalami masalah pada organ reproduksi dan seksual sehingga FKPAR dapat mendampingi.

“Ini adalah tempat curhat perempuan tentang apa yang mereka alami. Enggak hanya mereka yang sakit saja datang ke puskesmas, tetapi mereka yang mengalami depresi,” ucap Jekomina saat ditanyakan mengenai kerja samanya dengan puskesmas.

Tahun ini menjadi tahun terakhir program mampu. Team Leader MAMPU mengharapkan program ini memberikan perubahan terhadap pemberdayaan perempuan.

“Tahun ini menandai selesainya program MAMPU. Kami berharap setiap kegiatan yang dilakukan dapat memberikan perubahan dalam memberdayakan perempuan terutama untuk meningkatkan akses perempuan miskin kepada layanan penting pemerintah,” ujar Kate Shanahan selaku Team Leader MAMPU.

Program MAMPU sendiri sudah berhasil menjangkau 35.000 perempuan di 147 kabupaten/kota yang ada di 27 provinsi. 

Semoga beauty bisa menjadikan cerita ini sebagai inspirasi, ya!

Artikel Pilihan