Menu

Moms Jangan Bingung Lagi, Ini Lho Bedanya Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional yang Perlu Kamu Tahu

21 Oktober 2020 07:00 WIB

Ilustrasi ibu merasa lelah saat menemani anak belajar (Research Digest/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, akhirnya memutuskan untuk menghapus Ujian Nasional sebagai standar kelulusan, Moms. Sebagai gantinya, mulai 2021 mendatang, Asesmen Nasional yang dijadikan sebagai standar kelulusan. Moms, masih bingung apa itu Asesmen Nasional dan bedanya dengan Ujian Nasional?

Seperti yang dijelaskan Nadiem Makarim lewat video singkat, perubahan mendasar Asesmen Nasional itu di mana enggak ada lagi evaluasi pencapaian peserta didik secara individu. Akan tetapi, mengevalusi dan memetakan sistem pendidikan berupa input, proses, dan juga hasil.

"Potret layanan dan  kinerja setiap sekolah dari hasil sesmen nasional ini kemudian menjadi cermin untuk kita bersama-sama melakukan refleksi, mempercepat perbaikan mutu pendidikan Indonesia," ujarnya seperti dikutip dari laman Instagram @kemdikbud.ri, Rabu (21/10/2020).

Moms, kalau biasanya saat Ujian Nasional, peserta didik di minta untuk mengerjakan soal-soal dan menggunakan metode fixed test. Tapi hal ini enggak berlaku dalam Asesmen Nasional. 

Asesmen Nasional terdiri dari tiga bagian, yaitu Asesmen Kompetisi Minimum atau AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. Seperti yang disebutkan dalam beberapa sumber, ketiga instrumen tersebut nantinya menggunakan metode uji adaptif multistage.

Sebelum mengetahui perbedaannya lebih lanjut, coba simak apa itu AKM, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar menurut Pak Menteri yuk!

Asesmen Kompetisi Minimum (AKM)

AKM dirancang untuk mengukur capaian murid dari hasil belajar kognitif, yaitu literasi dan numerasi.  Kedua aspek AKM ini menjadi syarat bagi murid untuk berkontribusi di dalam masyarakat, terlepas dari bidang kerja dan karier yang ingin mereka tekuni di masa depan.

Nadiem mengatakan, AKM ini berrfokus kepada literasi dan juga numerasi, Meski demikian, bukan berarti menganggap enteng pentingnya mata pelajaran yang lain. 

"Justru membantu murid mempelajari bidang ilmu lain, terutama untuk berpikir dan mEncerna informasi dalam bentuk tertulis dan dalam bentuk angka atau skor secara kuantitatif," tutur Nadiem.

Kemampuan literasi dan numerasi adalah kemampuan yang berdampak pada semua mata pelajaran yang diajarkan dan dipelajari oleh murid.

Survei Karakter

Sementara itu, instrumen Survei Karakter dirancang untuk mengukur pencapaian murid dari hasil belajar sosiol emosional berupa pilar karakter untuk mencetak profil pelajar pancasila.

Sda enam indikator dalam instrumen Survei Karakter ini. Dianataranya adalah beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia, kebihinekaan global, kemandirian, gotong royong, bernalar kritis, dan kreativitas.

Survei Lingkungan Belajar

Terakhir ialah Survei Lingkungan. Bagian Asesmen Nasional yang satu ini dirancang untuk mengevaluasi dan memetakan aspek pendukung kualitas pembelajaran di lingkungan sekolah.

"AN pada tahun 2021 dilakukan sebagai pemetaan dasar, base line dari kualitas pendidikan yang nyata di lapangan. Sehingga tidak ada konsekuensi bagi sekolah maupun murid. Kemendikbud juga akan membantu sekolah dan dinas pendidikan dengan cara menyediakan laporan hasil asesmen yang menjelaskan profil kekuatan dan area perbaikan di tiap sekolah dan daerah," jelas Nadiem. 

Lalu apa sih perbedaan Ujian Nasional dengan Asesmen Nasional ini?

Seperti yang sudah disebutkan di awal, UN dan Asesmen Nasional terlihat berbeda lewat metode yang dilakukan. Kalau UN menggunakan metode fixed test, sedangkan Asesmen Nasional menggunakan metode uji adaptif multistage lewat tiga instrumen yang telah ditetapkan.

Enggak cuma itu, mode ujian Asesmen Nasional menggunakan komputer dengan sistem soal berlapis yang disesuaikan dengan kemampuan para siswa. Dengan kata lain, soal yang digunakan enggak sama rata. 

Seperti yang dikutip dari berbagai sumber, UN dan juga Asesmen Nasional memiliki perbedaan dalam hal yang diukur saat ujian. Singkatnya, UN dinilai berdasarkan kompetensi kurikulum, sedangkan Asesmen Nasional lebih dinilai dengan melihat kompetensi literasi dan numerasi, karakter siswa, hingga gambaran lingkungan belajar selama di sekolah.

Perbedaan yang paling menonjol ialah peserta tes yang diikutsertakan, Moms. Kalau UN biasanya diikuti oleh anak-anak tingkat akhir seperti kelas 6 SD, 3 SMP, dan 3 SMA, beda halnya dengan Asesmen Nasional.

Asesmen Nasional diikuti oleh peserta didik satu tahun sebelum kelulusannya. Dengan kata lain, saat mereka duduk dibangku 5 SD, 2 SMP, dan 2 SMA, mereka sudah mengikuti Asesmen Nasional.

Laporan hasil test juga berbeda lho, Moms. Bahkan katanya, nilai ujian dari Asesmen Nasional ini enggak bisa langsung digunakan. Apalagi bagi mereka yang duduk dibangku 3 SMA, bagi mereka yang memerlukan nilai kompetisi untuk melamar kerja, beasiswa, kuliah luar negeri bisa daftar dan ikuti Asemen 2021 ini.

Nah itu, seputar Asesmen Nasional dan bedanya dengan Ujian Nasional yang perlu kamu tahu.

Semoga bermanfaat!

Artikel Pilihan