Menu

Putri Candrawathi Disebut Tengah Puber Ketiga, Kekeuh Akui Dirinya Disetubuhi Brigadir J: Yosua Kan Ganteng

23 September 2022 23:50 WIB

Putri Candrawathi berfoto bersama dengan para ajudannya

HerStory, Jakarta —

Kasus kematian Brigadir J tak kunjung menemui titik terang. Kini, beragam rumor dan teori pun makin bermunculan menambah panas situasi.

Motif utama pembunuhan pun hingga kini belum dibeberkan. Namun, Putri Candrawathi yang merupakan tersangka, masih saja ngotot jika dirinya dilecehkan.

Menanggapi hal ini, kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak pun memberikan pernyataan nyelekit. Ia menganggap jika pernyataan istri Ferdy Sambo itu enggak bisa dibuktikan karena polisi telah menghentikan pengusutan.

Bahkan, pengacara asal Tapanuli itu malah menyebut jika wanita 50 tahun itu tengah puber ketiga dan berandai-andai disetubuhi oleh Yosua.

"Jadi saya bilang, dia mah menghayal ingin diperkosa karena almarhum Yosua kan ganteng. Mungkin dia lagi puber ketiga, pengen diperkosa sama pemuda ganteng, kan gitu," ucap Kamaruddin Simanjuntak, dikutip Jumat (23/09/2022).

"Pertama dibilang memerkosa di Duren Tiga. Kita patahkan laporannya, pindah ke tanggal 4 di Magelang. Kita patahkan pagi dengan WhatsApp yang dipuji-puji almarhum sebagai pria yang serba bisa, luwes banget, yang bingung menggajinya berapa karena multi talenta, pindah ke tanggal 7. Kita patahkan lagi tanggal 7, nggak mungkin karena dia masih curhat 4 mata," jelasnya.

Sayangnya, saat Putri Candrawathi mengaku dilecehkan Brigadir J, Ferdy Sambo sudah langsung percaya dan menelan keterangan istrinya mentah-mentah. Imbasnya ia gelap mata dan membunuh ajudannya sendiri.

Keterangan Putri sendiri dinilai telah berubah-ubah. Awalnya, ia mengaku dilecehkan Brigadir J di rumah dinas di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. 

Saat pernyataannya dinilai tak bisa dibuktikan oleh pihak kepolisian, Putri lantas mengaku dilecehkan Brigadir J ketika mereka sedang berada di Magelang.

Komnas HAM dan Komnas Perempuan lantas meminta polisi untuk menyelidiki kasus ini, sebab temuan mereka memang mengarah pada kasus pelecehan. 

“Kita duga akibat dorongan amplop atau doa, kan gitu,” pungkas Kamaruddin.