Menu

Moms Harus Tahu! Beberapa Karakter Anak yang Seperti Ini Membuatnya Jadi Target Pembully, Lho! Apa Aja Ya?

09 November 2020 15:15 WIB

Ilustrasi seorang anak yang dibully. (Healthline.com/Edited by HerStory)

HerStory, Tangerang —

Kasus bullying di Indonesia memang cukup terjadi terutama di kalangan anak-anak sekolah. Nyatanya setiap orang bisa menjadi korban bullying. Perlu diketahui juga, tak hanya anak yang memiliki kebutuhan khusus dapat dijadikan korban bullying.

Melansir dari verywellfamily.com (9/11/2020), ini dia beberapa karakter anak yang sering menjadi korban bullying. Yuk, disimak, Moms!

1. Anak pintar

Si kecil dikenal pintar di sekolahnya? Hati-hati, lho, Moms! Anak yang pintar juga bisa jadi sasaran untuk dibully. Anak pintar dikenal sangat tekun dan cerdas sehingga tak jarang banyak guru dan teman-teman lain yang menyukainya. Inilah yang membuat beberapa orang ada yang merasa iri.

2.Introvert

Biasanya anak yang memiliki kepribadian introvert, tertutup, dan mudah cemas lebih  sering menjadi korban pembully. Tak hanya itu, anak yang sedang mengalami stres atau depresi juga sering menjadi korban. Pembully merasa anak yang berkarakter seperti ini tak mudah melawan, lemah, dan pasrah sehingga cocok dijadikan sasaran.

3. Anak yang serba bisa

Anak yang memiliki talenta dan berprestasi di bidang tertentu juga dapat menjadi korban bullying. Hal ini dikarenakan para pembully merasa anak yang serba bisa akan lebih merasa khawatir dan membuat korbannya ragu dengan kemampuan yang ia miliki. Pembully ingin menunjukkan bahwa korbannya tak sehebat atau sebaik yang orang lain pikirkan.

4. Anak berbeda

Anak yang berbeda ini bisa dilihat dalam ras, etnis, agama, dan orientasi seksual bisa membuat mereka menjadi sasaran pembully. Perbedaan yang dimiliki oleh anak ini akan menjadi sasaran pembully dikarenakan kurangnya pemahaman akan perbedaaan dan sikap toleransi. 

5. Anak yang unik

Unik di sini bisa dilihat dari fisiknya seperti, gemuk, kurus, pendek, tinggi, keriting, dan lain sebagainya. Seringkali perbedaan fisik ini membuat anak dijauhi hingga menjadi bahan candaan.

Pada dasarnya tindakan bullying ini karena kurangnya pemahaman anak akan sikap saling menghargai atau toleransi. Untuk itu, peran guru dan orang tua sangat penting dalam menyadarkan pelaku bullying akan tindakannya.

Artikel Pilihan