Menu

Survei: Pandemi Tingkatkan Konflik Dalam Rumah, Ini Cara Jaga Keharmonisan Hubungan agar Tetap Lengket!

09 November 2020 18:20 WIB

Ilustrasi pasangan yang sedang bertengkar. (pinterest/freepik)

HerStory, Jakarta —

Pandemi virus corona sudah berlangsung sejak awal tahun 2020. Hampir setahun sudah masyarakat harus patuh melakukan karantina diri di rumah. Rupanya hal ini berpengaruh terhadap keharmonisan hubungan di dalam rumah.

Saat melakukan masa karantina, orang-orang yang biasanya menghabiskan aktivitas di luar rumah menjadi terbatas. Selain itu, pekerjaan kantor harus digabungkan dengan mengurus kebutuh rumah, seperti memasak dan menjaga anak di waktu yang bersamaan.

Menurut data SurveyMETER di bulan Juli 2020, tingkat kecemasan dan depresi penduduk Indonesia pada masa pandemi cukup tinggi, yaitu 55i 3.533 responden mengalami kecemasan, dan 58% di antaranya mengalami depresi. Hal-hal eksternal seperti perubahan kondisi perekonomian, pendidikan, ataupun sosial menjadi penyebab munculnya stresor internal rumah tangga yang dapat mengganggu efektivitas komunikasi pasangan dalam hubungan pernikahan.

Hal ini juga dibuktikan oleh hasil riset Komnas Perempuan Indonesia di tahun 2020 yang menunjukkan masih ada 10,3% pasangan dari 2.285 responden yang mengalami ketegangan dalam pernikahan selama pandemi, dengan tingkat kerentanan pasangan menikah lebih tinggi sebesar 12% dibandingkan pasangan belum menikah yaitu 2,5%.

“Dalam menghadapi situasi saat ini, pasangan masih berada dalam zona normal jika mulai mengalami kewalahan, merasa cemas akan masa depan, merindukan masa lalu, dan menganggap pasangan tidak membantu mengurus anak," ujar Saskhya Aulia Prima, M.Psi., Psikolog, Co-founder Tiga Generasi dalam formus diskusi virtual Light Friday Talk (LiFT) Sampoerna Academy bersama Tiga Generasi, Jumat (6/11/2020).

"Selanjutnya pasangan dianggap berada di zona merah jika sudah muncul perasaan kesepian, keinginan untuk berpisah, bahkan terjadi tindakan kekerasan," lanjutnya.

Untuk menghindari hal itu, Saskhya menyarankan untuk memperkuat hubungan dengan belajar menghargai satu sama lain, mampu menunjukkan kerentanan diri, dan mengubah diri untuk kualitas hubungan yang lebih baik.

Selain itu ada empat hal penting yang perlu diingat; yaitu L.O.V.E, (Listen) mendengarkan pasangan dan berikan batasan pribadi bagi pasangan anda, (Occasionally do new things) sesekali melakukan hal baru bersama, (Validate) validasi perasaan satu sama lain untuk menjaga koneksi pasangan, (Expect- less) berharap lebih sedikit dan saling menguatkan satu sama lain.