Ilustrasi Pasangan Suami-Isteri (Freepik/Wayhomestudio)
Moms, pernahkah kamu mendengar istilah kekerasan finansial? Selain kekerasan fisik dan seksual, nyatanya dalam kehidupan rumah tangga sekalipun kita bisa saja mengalami kekerasan finansial atau KDRT finansial.
Menurut Psikolog, Ayoe Sutomo, kekerasan finansial ini masuk ke dalam bentuk kekerasan psikologis.
Adapun, ciri-ciri kekerasan ini adalah posesif mengontrol keuangan, jika ingin menggunakan uang harus melalui persetujuan, serta keuangan sangat di atur oleh pasangan.
Tak hanya itu, biasanya, pelaku kekerasan finansial menguasai keuangan korban, dan korban pun akan ditutup dari semua akses yang berhubungan dengan sumber uang, dan dibuat sedemikian rupa agar tergantung pada pelaku.
Dan parahnya, pelaku juga tak segan mengancam korban bahwa jika melawan, maka yang akan celaka bukan hanya dirinya, tapi juga anak-anak, keluarga, bahkan hewan peliharaan sekalipun!
Lalu, seperti apa bentuk kekerasan finansial dalam pernikahan itu?
Dikutip dari laman anakku.id, berikut adalah beberapa contoh kekerasan finansial tersebut:
Nah Moms, meski yang terjadi misalnya hanya satu hal, tetap saja kondisi tersebut sudah dikategorikan sebagai kekerasan finansial dalam pernikahan.
Lantas, bagaimana cara mencegah kekerasan finansial?
Dikutip dari Very Well Mind, sangat penting agar wanita dapat mengidentifikasi kekerasan finansial sebelum meningkat dan peluang kerja mereka dilucuti.
Jika Moms mencurigai pasanganmu mengarah ke perlakuan kekerasan finansial, segeralah meminta bantuan profesional.
Kekerasan finansial bukanlah sesuatu yang dapat membaik seiring berjalannya waktu. Faktanya, ini sering kali justru semakim parah dan dapat menimbulkan jenis kekerasan lainnya.
Semoga informasinya bermanfaat ya, Moms!
Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.