Menu

Gebrakan Cicilia Nina Triana di AXA Financial Indonesia: Karena Dunia Tak Pernah Pasti, Wanita Harus Paham Pentingnya Asuransi

28 Maret 2022 08:30 WIB
Gebrakan Cicilia Nina Triana di AXA Financial Indonesia: Karena Dunia Tak Pernah Pasti, Wanita Harus Paham Pentingnya Asuransi

Cicilia Nina Triana, Direktur AXA Financial Indonesia. (Dok. Pribadi/Edited By HerStory)

Gak berhenti di situ, AXA Financial Indonesia juga punya kegiatan untuk membantu wanita agar lebih mandiri dan berdaya. Terlebih, saat ini hak dan kesetaraan bagi wanita lebih terbuka, sehingga bisa memiliki kesempatan dan peluang sama besarnya layaknya para pria dalam meraih kesukesan hidup maupun karir setinggi mungkin.

Hanya saja, kata Nina, pemahaman ini masih belum merata di Indonesia, sehingga beberapa wanita masih kerap mengalami ketidakberuntungan, termasuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Terlebih selama pandemi Covid-19 berlangsung, kasus KDRT juga meningkat secara signifikan.

“Terkait hal itu, kami pun meluncurkan sebuah program bernama ‘Aman untuk Semua’ yang bertujuan untuk membangun kesadaran dan pemahaman tentang kekerasan dalam ranah privat serta memberdayakan wanita di Indonesia. Karena, AXA itu sangat peduli dengan diversity and inclusion. Kita juga membuka kesempatan seluas-luasnya ketika kita membuat seminar untuk wanita, kita menawarkan 2 hal. Pertama untuk memproteksi keluarganya dan kedua adalah menawarkan wanita untuk menambah income untuk keluarganya. Dan bisnis asuransi ini menurut saya bisnis yang kalau dikasih gender, gendernya wanita,” papar Nina.

“Balik lagi, harusnya wanita di konstitusi yang multitasking ini dengan semua penawaran itu bisa punya berbagai pilihan. Pilihan untuk memproteksi, untuk menambah income, dan pilihan untuk terus menjadi wanita yang pintar, itu sih,” sambung Nina.

Lebih lanjut, Nina mengatakan bahwa jika seseorang, utamanya wanita ingin membeli asuransi, maka jika melihay secara skala prioritas, produk asuransi yang pertama harus dipilih adalah asuransi kesehatan. Apa alasannya?

“Sebenarnya gini, kalau kita bicara asuransi, asuransi itu kayak masker 3 lapis. Kalau saya boleh menganalogikan ada lapis 1 lapis 2 lapis 3.Kalau bicara budget kita yang tidak terlalu banyak atau budget kita yang masih perlu di-manage, maka kita perlu melakukan yang namanya sense of urgency. Kita harus melakukan sense of urgency atau skala prioritas harusnya apa dulu nih yang baru dibeli jawabannya adalah asuransi kesehatan. Kenapa? karena asuransi kesehatan itu kita yang menikmati, sementara asuransi jiwa itu lebih kepada asuransi untuk legacy. Jadi kita beli asuransi yang mengasuransikan potensi income kita, ketika kita kenapa-kenapa potensi income ini lagi nggak ada, maka asuransi akan menggantikan itu, somehow kitanya sendiri tidak menikmati. Setidaknya kita tidak mengganggu pundi-pundi keuangan. yang lain karena asuransi akan membayarnya. Jadi rencana jangka panjang tetap berjalan lancar,” tutur Nina.

Baca Juga: Menelisik Kesiapan Industri Asuransi dalam Penerapan PSAK 117

Baca Juga: Selalu Unggul dan Sukses, Ini 3 Zodiak Wanita Independent dan Inspiratif! Kamu Banget Gak Beauty?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: