Menu

Gebrakan Cicilia Nina Triana di AXA Financial Indonesia: Karena Dunia Tak Pernah Pasti, Wanita Harus Paham Pentingnya Asuransi

28 Maret 2022 08:30 WIB
Gebrakan Cicilia Nina Triana di AXA Financial Indonesia: Karena Dunia Tak Pernah Pasti, Wanita Harus Paham Pentingnya Asuransi

Cicilia Nina Triana, Direktur AXA Financial Indonesia. (Dok. Pribadi/Edited By HerStory)

Kemudian, kata Nina, jika kita punya budget yang masih lebih, ada baiknya kita perlu menyiapkan yang namanya asuransi untuk critical illness, lalu asuransi jiwa.

“Jadi secara prioritas yang pertama harus punya adalah asuransi kesehatan, kemudian baru asuransi kritis, kemudian baru asuransi Jiwa. Nah untuk asuransi pendidikannya ini seperti apa kita lihat produk apa yang harus dibeli, jangan sampai tujuannya menyisihkan dana untuk pendidikan, tiba-tiba pas anaknya perlu duitnya nggak ada. Jadi harus hati-hati,” tegas Nina.

Terlepas dari itu semua, Nina pun lantas membeberkan ihwal perubahan alias gebrakan yang telah berhasil dilakukan oleh tim yang ‘disupiri’ olehnya yang patut menjadi contoh.

Moga-moga ini saya tidak terlalu besar kepala ya untuk memberikan statement ini ya. Tapi ketika saya join di AXA tahun 2018 itu yang saya lakukan itu saya mengkampanyekan tentang

engagement dan enjoyment,” ujar Nina.

Nina mengaku, bahwa ketika dirinya tak enjoy dalam bekerja, maka ia tak akan bisa memberikan performa kinerja yang terbaik. Sehingga engagement dan enjoyment itu menjadi sebuah poin utama yang Nina gagas.

“Jadi pertama kali saya datang itu saya kumpulin tim saya saya ngomongin bahwa kerja itu harus enjoy love what you, do What you love. Sehingga engagement dan enjoyment itu menjadi sebuah poin utama.

Kemudian, Nina juga membuat gebrakan lain yakni menghapuskan gap antara level top managenet dengan employee di AXA Financial Indonesia. Seperti apa ya?

“Saya inget banget di tahun 2018 saya membuat gebrakan juga bahwa harusnya antara top management dan employee itu tidak ada garis batas seperti tembok Berlin. Hingga pada saat itu saya melakukan sebuah kegiatan dimana para direktur eksekutif dan managemen ini turun untuk menggunakan celemek melayani employee-nya untuk serve makan malam bersama. Jadi aku mencoba melihatnya bahwa being leader is being a servant. Menurut aku seperti itu bagus dan nggak usah takut, ketika kamu menjadi pelayan terus kamu kehilangan value gitu? Nggak!,” tandas Nina.

Baca Juga: Menelisik Kesiapan Industri Asuransi dalam Penerapan PSAK 117

Baca Juga: Selalu Unggul dan Sukses, Ini 3 Zodiak Wanita Independent dan Inspiratif! Kamu Banget Gak Beauty?

Ketinggalan informasi bikin kamu insecure, Beauty. Yuk, ikuti artikel terbaru HerStory dengan klik tombol bintang di Google News.

Halaman: