Menu

Kupas Tuntas Seputar Mitos dan Fakta tentang Hypnobirthing Bersama Jamilatus Sa'diyah, Ibu Hamil Merapat Yuk!

27 Januari 2021 20:05 WIB

Bidan Jamilatus Sa'diyah, Praktisi Hypnobirthing dan Prenatal Gentle Yoga (Instagram/jamilatus.sadiyah)

HerStory, Jakarta —

Proses melahirkan adalah momen yang paling mendebarkan bagi setiap calon ibu. Mulai dari ketuban yang pecah, kontraksi, belum lagi rasa sakit yang dirasakan menjelang dan saat melahirkan. Tapi tahu enggak sih Beauty, hal tersbut bisa diatasi lewat teknik hypnobirthing lho.

Yap, belakangan ini, hypnobirthing tengah marak dibicarakan oleh kalangan ibu muda. Konon katanya, teknik hypnobirthing ini mampu mengurangi rasa sakit saat melahirkan yang dialami oleh para ibu. Tapi sayangnya, masih banyak para calon ibu yang belum mengetahui secara betul bagaimana proses dari hypnobirthing itu sendiri. 

Nah, biar enggak salah paham tentang teknik ini, HerStory menyajikan secara khusus untuk Beauty tentang mitos dan fakta seputar hypnobirthing yang dikupas tuntas bersama Bidan Jamilatus Sya'diyah yang juga seorang Praktisi Hypnobirthing dan Prenatal Gentle Yoga.

Beauty yang juga ibu hamil, yuk simak terus ulasan berikut!

Mitos atau fakta sih, hypnobirthing adalah upaya alami untuk memasukkan niatan atau sugesti ke alam bawah sadar untuk menghadapi kehamilan yang sehat lahir batin dan tentu tenang dalam persalinan?

Fakta, karena hyponobirthing kita belajar programing pikiran bawah sadar. Jadi, ketika kita mau melahirkan pasti teman-teman punya beberapa program sendiri di bawa pikiran sadarnya, misalnya sakit, mungkin ada rasa trauma sebelumnya dan lain-lain.

Lewat hypnobirthing itu menjadi lebih relaks, karena pikiran bawah sadar kita sudah di program baru menjadi sugesti yang lebih positif.

Dalam hypnobirthing kita merekam ulang rekaman kita yang mungkin tadinya mikir melahirkan itu sakit, menegangkan, hidup dan mati menjadi sugesti yang lebih positif.   

Kunci dari melakukan ini harus repetation, excercise, harus practice setiap hari. Karena enggak mungkin dalam sekali relaksasi ikutan kelas bisa langsung, butuh banyak waktu.

Lalu, seperti apa proses melahirkan dengan hypnobirthing?

Teknik hypnobirthing ini dilakukan sejak awal kehamilan atau sedini mungkin, supaya kita punya waktu latihan lebih lama dan manfaatnya lebih maksimal. Biasanya kelasnya itu dua hari, kita banyak belajar mengenai teknik relaksasinya seperti apa, bisa melakukan sendiri tanpa bergantung dengan orang lain.

Kalau kita udah ngeblok dari dulu enggak bisa relaksasi, mau siapapun yang merelaksasi enggak akan bisa. Kuncinya adalah self hypnosis, nanti bakal belajar mandiri dan di kelas hypnobirthing juga bakal belajar komunikasi janin.

Mungkin banyak yang belum tahu kalau janin itu sudah punya ruh, punya memori dan perasaan, dia udah bisa diajak ngobrol dan menjawab dengan gerakan kadang-kadang cuma senyum atau kedip mata tapi kita enggak rasakan.

Di kelas hypnobirthing peran bapak juga dibutuhkan, kalau misalkan bapaknya stres juga akan dirasakan sama janinnya. Sehingga, kelasnya itu selalu berdua (suami dan istri).

Terus di kelas hypnobirthing juga belajar teknik mengurangi nyeri bersalin, nanti bapak sama ibu bakal dibekali beberapa teknik agar nyerinya bisa berkurang.

Ketika pertama kali tahu hamil akan lebih bagus langsung ikut hypnobirthing. Relaksasi itu kan butuh waktu, semakin lama punya waktu untuk latihan, akan semakin maksimal manfaatnya.

Mitos atau fakta sih kalau melahirkan dengan hypnobirthing meminimalisasi angka kematian pada Ibu melahirkan?

Fakta. Kenapa? Karena kalau dilihat dari angka kematian ibu dari data itu tetap sama karena pendarahan. Pendarahan ini terjadi karena banyak faktor, misalnya kontraksi yang enggak bagus. Yang bikin kontraksi bagus kan oksitosin, oksitosin ini adalah hormon yang paling tinggi dalam kehidupan saat melahirkan, menyusui, dan berhubungan seksual.

Karena rantai kimianya mirip sama love (cinta), kita nyebutnya hormon love dan ini timbul ketika merasa dicintai, nyaman, tenang, oksitosin naik. Nah, biar kontraksi bagus ya oksitosinnya dinaikin dengan cara merasa dicintai dan mencintai. Misal dipeluk, atau dukungan lain, itu bisa ningkatin oksitosin.

Kalau kontraksinya enggak bagus, itu akan terjadi pendarahan. Pendarahan itu adalah salah satu penyebab pertama kematian ibu melahirkan.

Dengan hypnobirthing ibu jauh lebih tenang dan akan membuat oksitosin bagus dan kontraksinya baik sampai di setelah melahirkan.

Mitos ata fakta sih kalau melahirkan dengan hypnobirthing pasti selalu tidur?

Mitos. Karena hypnosis itu enggak harus tertidur. Justru kalau kita enggak fokus dan ketiduran kita enggak bakal tahu alur ceritanya seperti apa, kita perlu fokus. Hypnosis itu enggak perlu tidur dan pejamkan mata, kita harus merelaksasi otak kita supaya sugestinya bisa masuk. 

Kuncinya adalah relaksasi sugesti, kalau sudah relaks critical areanya masukin sugesti sampai di ruang bersalin pun bisa. Ada teknik namanya q-keyword, misalkan ayahnya sentuh punggung itu artinya ibu lebih relaks tanpa harus pejamkan mata. Di ruang bersalin bisa pakai  q-keyword tersebut.

Teknik hypnobirthing itu enggak cuma mengurangi nyeri saat proses persalinan, tetapi kita punya visi lebih besar yaitu mencerdaskan janin cerdas, sehat secara lahir dan batin.

Jadi, jangan sampai esensi itu hilang karena goals melahirkan dengan tiup-tipu tapi kita enggak tahu esensi atau tujuan melahirkan dgn cara itu seperti apa. 

Saat kelas hypnobirthing, ibu bapak merelease rasa stres nya, karena kalau orang tuanya stres bakal dirasain sama janinnya. 

Mitos atau fakta sih kalau hypnobirthing adalah prosesi melahirkan tanpa mengejan?

Sebenarnya itu mitos, kalau misalkan mau mengejan pun enggak apa-apa yang penting mengejan otomatis dari insting seorang ibu. Jadi, bukan dipaksa mengejan yang artinya si ibu dipaksa untuk mengejan.

Sebenarnya, mengejan ini adalah insting alami yang kalau kita tenang kita enggak perlu mikir mnegejan itu seperti apa, kayak BAB (Buang Air Besar).

Mengejan itu sebenarnya alami dan otomatis, tapi terkadang yang bikin kita sulit dengan mengejan adalah kita enggak punya koneksi sama tubuh. Bangun koneksi itu dengan latihan napas perut, dengan relaksasi.

Kadang-kadang kita tegang, cemas, dan sugestinya kurang tepat dengan ibu. Kalimat "jangan" saat mengejan akan menjadi kalimat perintah karena pikiran sadar sedang terbuka. 

Mitos atau fakta sih kalau hypnobirthing hanya dapat dilakukan Ibu saat melahirkan anak pertama?

Mitos. Persalinan kedua dan tiga itu boleh pakai hypnobirthing karena memang dengan hypnobirthing kita bisa merelease trauma dari persalinan sebelumnya. Dari persalinan sebelumnya kita akan belajar apa yang mungkin kita bisa perbaiki itu bisa dilakukan di hypnobirthing.

Mitos atau fakta sih kalau Ibu yang melahirkan dengan proses caesar enggak bisa menerapkan hypnobirthing?

Mitos. Ibu melahirkan secara caesar pun bisa melakukan hypnobirthing. Salah satu dari hypnobirthing itu merelaksasi sebelum masuk ke ruang operasi dan itu akan membuat proses anestesinya lebih nyaman.

Lalu, biasanya kita lakukan relaksasi komunikasi janin, ibu bapak sudah berusaha secara maksimal, lalu melangkah ke persalinan SC atau operasi caesar. Setelah recovery after SC nya sangat kebantu dengan apa yang sudah disiapkan (hypnobirthing). 

Intinyam semua persalinan itu tetap butuh preparation termasuk SC. After recovery nya biasanya lebih cepat lewat hypnobirthing atau melakukan yoga. Menyusui juga lebih nyaman, kondisi emosionalnya juga lebih stabil, meminimalisir baby blues, dan lain-lain.

Ada konsekuensi tertentu kah yang bakal dialami oleh ibu melahirkan kalau proses hypnobirthing gagal?

Enggak ada, karena hypnobirthing ini enggak pakai obat, hanya relakasi saja. Mungkin saat relaksasi ada rasa si ibu ingin menangis atau ingin mengeluarkan emosinya atau membutuhkan bantal untuk mukul itu disebut abreaksi.

Nah Beuaty, itu dia seputar mitos dan fakta tentang hypnobirthing. Semoga bermanfaat ya!

Artikel Pilihan