Menu

Raja Singa Bisa Ditularkan Pasangan, Inilah Tanda-Tanda yang Dirasakan Penderitanya, Waspada ya Moms!

20 Juni 2023 17:40 WIB

Ilustrasi Sifilis. (istockphoto/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Penderita sifilis atau penyakit raja singa di Indonesia kian waktu kian bertambah. Menurut dr. Nadia Nurotul Fuadah dalam diskusi di laman Alodokter dirinya menjelaskan jika penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri.

"Sifilis adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang penyebabnya bernama bakteri Treponema palllidum," ujarnya dikutip Herstory.

Untuk gejala awalnya, penyakit raja singa ini ditandai dengan berupa luka atau ruam di sekitar kelamin dan anus.

"Penyakit ini, atau yang kerap disebut dengan raja singa, awalnya menunjukkan gejala yang ringan (sifilis primer), yakni berupa luka atau ruam yang tidak terasa nyeri dan gatal di lokasi masuknya bakteri ke dalam tubuh (misalnya di sekitar kelamin, anus, atau mulut). Luka ini biasanya sembuh sendiri dalam 3 hingga 6 minggu," jelasnya lagi.

" Selain luka, penderita sifilis kerap juga mengeluhkan demam, nyeri otot dan sendi, serta kelenjar getah beningnya membengkak di awal kemunculan penyakitnya," jelas dr. Nadia dalam diskusi tersebut.

Nah setelah itu, barulah penyakit raja singa ini menunjukan gejala primer yang lebih parah dengan ditandai rumah yang menyebar ke seluruh bagian tubuh dan rasa sakit di anggota tubuh lainnya.

"Setelah melewati fase primer, sifilis bisa berkembang menjadi sekunder, yang ditandai dengan menyebarnya ruam hingga ke berbagai bagian tubuh. Pada fase ini, beragam gejala lain seperti demam, nyeri otot dan sendi, nyeri tenggorokan, pusing, rambut rontok, berat badan turun, kelenjar getah bening bengkak, dan sebagainya pun bisa juga muncul," tutur dokter Nadia.

Dalam tahap ini dr. Nadia menyarankan para penderitanya sudah melakukan pengobatan karena jika terus dibiarkan maka fasenya akan berlanjut ke laten.

"semua gejala seakan membaik hingga bertahun-tahun, padahal sesungguhnya penyakit sedang berkembang semakin parah di dalam tubuh (fase laten). Pada beberapa kasus, sifilis laten bisa juga berkembang menjadi lebih serius (sifilis tersier), yang ditandai dengan kerusakan multiorgan hingga bisa berujung kematian," jelasnya lagi.

Meskipun demikian semua gejalanya tergantung kondisi tubuh penderitanya ya Moms.

Sebelum terlambat lebih baik untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar ditangani dengan baik.