Menu

Ini 5 Hal yang Terlihat Sederhana Namun Jadi Penanda Skizofrenia dan Psikopat pada Diri Seseorang

11 Mei 2021 10:00 WIB

Schizophrenia (Unsplash/Camila Quintero)

HerStory, Bandung —

Semua orang memiliki ketidaksempurnaan dalam dirinya, sehingga terkadang melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar untuk dilakukan. Tetapi bagaimana jika kesalahan yang kita lakukan justru menjadi sinyal penting dari tubuh bahwa kita mengalami gangguan kesehatan, seperti gangguan kesehatan mental misalnya.

Sebelumnya kamu pasti sudah sering mendengar tentang penyakit mental yang disebut dengan psikopat dari berbagai film horor yang kamu lihat. Atau pernah mendengar sebuah penyakit halusinasi yang disebut dengan skizoprenia.

Mengutip dari berbagai sumber, (11/05/2021) psikopat sebenarnya adalah perilaku psikologis di mana seseorang secara terus-menerus mencari pembenaran diri atas tindakan-tindakan keliru yang dilakukannya. Sedangkan skizoprenia adalah gangguan mental di mana seseorang mengalami kesulitan dalam proses berpikir sehingga menimbulkan halusinasi, delusi, gangguan berpikir, berbicara dan bahkan berperilaku.

Banyak gejala yang dimunculkan oleh orang-orang yang menderita kedua gangguan tersebut. Beberapa diantaranya bahkan adalah hal yang sepele yang terlihat biasa saja. Nah, melansir dari berbagai sumber, berikut ini merupakan beberapa hal sepele yang bisa jadi petunjuk seseorang menderita skizoprenia dan psikopat.

Ukuran jari telunjuk sebagai sinyal 

Penelitian yang diterbitkan dalam Clinical Anatomi menunjukkan hubungan antara ukuran jari telunjuk dan jari manis dengan skizoprenia. Penelitian tersebut mengukur tangan dari 100 pasien pria yang terkena skizoprenia dan membandingkan dengan jari 100 pria normal. Mereka menemukan bahwa pria penderita skizoprenia rata-rata memiliki telunjuk kanan lebih panjang dibandingkan dengan jari manis.

Selain itu, penelitian tersebut juga melihat pria dan wanita yang terkena skizoprenia cenderung memiliki sifat yang feminim. Ada kemungkinan saat seseorang sedang berada dalam rahim, adanya rasio androgen/estrogen rahim rendah yang berujung pada adanya keretakan di literasi belahan otak sang bayi.

Banyak mengucap kata "Um" berpotensi psikopat

Memang, tak semua orang bisa berbicara dengan jelas dan tertata rapi. Sebagian besar orang mungkin akan mengeluarkan kata seperti "um" atau bahkan mengulang kalimat tertentu saat berbicara. Tetapi, semoga saja kamu tak mengucapkannya terlalu banyak. Ini karena terlalu sering mengucapkan kata "um" saat berbicara bisa jadi pertanda seseorang mengalami psikopat.

Para peneliti mengumpulkan data dari para pembunuh yang dihukum dengan mengambil 14 orang dari 52 peringkat psikopat yang disusun oleh Whoever Ranks People As Psychopaths Association (WRPAPA). Peneliti melihat bagaimana para psikopat tersebut bercerita tentang kejahatan yang mereka lakukan. Para peneliti menemukan bahwa para psikopat mengucapkan kata "um" saat berbicara.

Menghindari kontak mata saat berbicara

Sesuatu yang sangat sering kita dengar bahwa seseorang yang diajak bicara menghindari kontak mata berarti ada sesuatu yang coba untuk disembunyikannya. Tetapi selain itu ada penjelasan lain mengenai hal ini. Para peneliti melakukan uji coba dengan meletakkan foto orang-orang yang melihat ke arah yang berbeda-beda di depan penderita skizoprenia.

Hasilnya, kebanyakan dari penderita skizoprenia kesulitan menemukan foto yang melihat langsung ke arah mereka. Bahkan mereka cenderung memiliki kesulitan untuk menentukan apakah gambar tersebut bergerak atau tidak. Para ilmuwan kemudian menggunakan cara ini untuk membuat model yang dapat menentukan 98% akurasi kemungkinan terkena skizoprenia dengan memasukkan gerakan mata mereka.

Psikopat cenderung tak tertular saat "menguap"

Sudah menjadi sesuatu yang biasa jika seseorang mengantuk maka dia akan menguap. Tetapi bagaimana jika menguap dikaitkan dengan psikopat? Menguap seringkali menular antara satu orang ke orang lainnya. Ini dikarenakan adanya rasa empati antara orang satu dengan yang lainnya.

Tetapi hal tersebut tidak berlaku pada kecenderungan psikopat yang kurang memiliki rasa empati. Sebuah penelitian melakukan uji coba pada orang-orang yang dipilih berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan dengan melihat pada tingkat "kedinginan hati" mereka.

Setelah itu para peneliti membuat para peserta tersebut melihat video yang memunculkan orang tertawa, menguap, dan melakukan hal yang lainnya. Selama menonton video tersebut para peneliti merekam reaksi mereka. Hasilnya, mereka yang lebih dekat dengan kemungkinan psikopat cenderung tidak menguap saat melihat orang lain menguap.

Geli saat menggelitik diri sendiri, gejala Skizoprenia

Merasa geli saat digelitik oleh orang lain pada area tertentu di tubuh tentu membuat kita tertawa tak tertahankan. Tetapi saat menggelitik diri sendiri kita justru tidak akan merasa geli sedikitpun. Jawaban secara ilmiah mengatakan bahwa otak kita tak bereaksi dengan cara yang sama ketika kita menggelitik diri sendiri.

Tetapi, kabar buruk jika ternyata kamu justru bisa menggelitik dirimu sendiri dan bahkan merasa itu sangat geli. Ini bisa menjadi salah satu gejala bahwa kamu menderita skizoprenia.

Secara ilmiah hal ini disebabkan oleh kondisi di mana kondisi neurologis dalam otak penderita skizoprenia mengalami perubahan. Perubahan tersebut menonaktifkan atau menghambat seseorang untuk dapat mengidentifikasi gerakannya sendiri.

Artikel Pilihan