Penggunaan baby walker pada anak. (Unsplash/Jimmy Conover)
Ada kebahagiaan tersendiri dalam mengamati tumbuh kembang anak. Misalnya ketika anak sudah mulai belajar merangkak hingga bisa perlahan-lahan berjalan.
Berbagai cara dilakukan untuk menstimulasi perkembangan anak dalam berjalan. Salah satu alat yang digunakan adalah baby walker. Tapi, apakah itu aman untuk digunakan si kecil?
Penggunaan baby walker telah menjadi topik kontroversial sejak lama. Beberapa mengklaim baby walker membantu mendukung perkembangan bayi. Namun, berikut adalah 2 hal penting yang perlu diketahui tentang baby walker:
Baby walker memungkinkan anak-anak untuk bergerak di sekitar rumah dengan cepat. Hal ini meningkatkan kemungkinan anak-anak meningkatkan risiko cedera. Cedera yang paling umum akibat penggunaan baby walker meliputi:
Ternyata baby walker membantu anak-anak belajar berjalan adalah mitos belaka. Faktanya ada kaitan antara penggunaan baby walker dan keterlambatan dalam keterampilan motorik kasar seperti merangkak, berdiri sendiri dan berjalan. Ini mungkin karena penggunaan baby walker dapat mengurangi waktu anak untuk bermain di lantai.
Penting bagi anak-anak untuk mengembangkan otot mereka untuk merangkak, berdiri dan berjalan. Waktu di lantai adalah cara penting untuk secara alami membantu mengembangkan otot mereka dan ini bisa meningkatkan keterampilan motorik kasarnya. Berguling, merangkak, duduk dan berdiri adalah keterampilan pra-berjalan yang penting dan waktu di lantai membantu dalam mengembangkan semua keterampilan ini.
Penggunaan baby walker dapat menyebabkan berkurangnya variasi pengalaman gerakan dan berkurangnya 'latihan' gerakan. Padahal semua ini merupakan aspek penting dari belajar berjalan. Baby walker sebenarnya dapat meningkatkan risiko strategi gerakan dan keseimbangan yang kurang tepat.