Ilustrasi bayi sedang makan (GenPi.co/edited by HerStory)
MPASI atau makanan pendamping ASI wajib dikenalkan pada si kecil pada usia yang tepat. Disarankan untuk memberikan MPASI memasuki usia enam bulan.
Pasalnya, memberikan makanan bertekstur dapat memberi dampak baik untuk si kecil. Sebaliknya, bila telat memberi makanan padat pada si kecil dapat berisiko pada pertumbuhannya lho, Moms!
Berikut ini adalah 4 risiko jika telat memperkenalkan makanan bertekstur untuk anak, seperti dilansir dari berbagai sumber .
Memberi makanan bertekstur cenderung susah-susah gampang. Walau begitu harus tetap dicoba.
Sebab, bila terlambat memberikan makanan bertekstur, sang buah hati di kemudian hari akan lebih kesulitan makan bila makanan tersebut enggak lembut.
Terus memberikan makanan yang cenderung lembek pada si kecil, akan memberi rasa nyaman.
Walau begitu hal ini dapat berdampak enggak baik untuk tumbuh kembangnya, Moms.
Salah satu yang paling berpengaruh yakni perkembangan otot lambung berkurang. Sebab, otot lambung enggak pernah dilatih untuk bekerja lebih.
Untuk pertama kalinya, mengunyah makanan bertekstur tentu cukup sulit bagi si kecil. Tapi hal tersebut enggak akan menjadi masalah, bila diberikan sejak dini.
Hal ini akan membantu si kecil terbiasa mengerakan mulut untuk mengunyah asupannya.
Terlambat memberikan makanan bertekstur, juga memberikan risiko si kecil terlambat berbicara.
Hal ini juga akan memiliki masalah pada linguistik mereka.
Bibir dan lidah sangat berpengaruh pada kejelasan artikulasi ucapan.
Memberikan asupan makanan bertekstur pada si kecil tepat waktu, salah satu manfaatnya akan memberikan ia kemudahan untuk cepat berbicara.
Semoga bermanfaat!
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan GenPI. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.