Menu

Catat! 4 Hal Ini Enggak Boleh Dilakukan Setelah Imunisasi Anak, Salah Satunya Pemberian Paracetamol Moms!

29 Juli 2021 10:30 WIB

Ilustrasi bayi sedang imunisasi. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Imunisasi merupakan sesuatu hal yang penting dilakukan bagi kesehatan anak. Imunisasi harus dilakukan secara rutin sesuai dengan usia anak. 

Imunisasi merupakan vaksin yang diberikan pada anak agar tubuhnya kuat dan siap melawan virus juga bakteri yang bisa menyerang tubuhnya. Melalui vaksin juga, setidaknya dapat meminimalisir datangnya suatu penyakit bagi anak. Mengingat, sistem kekebalan tubuh anak belum sepenuhnya matang. 

Sebagian orang tua ada yang menyambut excited imunisasi dan ada juga yang tak terlalu menantikan imunisasi. Sebab, orang tua harus siap melihat anak disuntik akan menangis kencang dan rewel. Walaupun sejatinya ada saja anak yang tak menangis atau hanya merengek ketika jarum suntik mendarat ke tubuhnya. 

Imunisasi tentunya akan memberikan efek bagi anak, salah satunya demam yang membuat anak menjadi tak terlalu berenergi. Hal ini tentunya membuat Moms merasa khawatir dan tak tega. Akhirnya memberikan obat pereda demam agar panasnya cepat turun. 

Ternyata, demam setelah imunisasi merupakan hal yang wajar dan bersifat positif lho, Moms. Tandanya, tubuh anak merespon dengan baik dan virusnya bekerja. 

Nah, berikut ada 4 hal yang enggak boleh Moms lakukan setelah anak melaksanakan imunisasi. Salah langkah, malah dapat menyebabkan vaksin tak bekerja secara maksimal. Berikut diantaranya melansir dari berbagai sumber (29/7/2021). 

Memberikan Obat Pereda Nyeri

Moms harus tahu, bahwasannya enggak semua dampak pasca imunisasi ini buruk kok. Jika anak mengalami gejala flu seperti demam dan pilek, hal tersebut merupakan wajar terjadi. Artinya, sistem kekebalan tubuh anak merespon virus yang disuntikan dengan baik. 

Moms enggak perlu terlalu terburu memberikan obat pereda demam seperti parasetamol karena dapat berdampak mengurangi sistem kekebalan tubuh yang sedang dikembangkan anak. 

Moms baru boleh memberikan anak obat pereda bilamana suhu tubuhnya berada diatas 38,5° C dan sesuai anjuran dokter.

Mengoleskan Obat pada Bekas Suntikan

Ada jenis imunisasi yang akan meninggalkan bekas luka pada kulit, yakni imunisasi BCG (vaksin untuk menghindari penyakit TB). Bekas luka tersebut merupakan hal yang normal dan wajar terjadi. Tandanya tubuh dan vaksin tersebut bekerja dengan baik. Namun tentunya hal ini membuat Moms tak tega melihat anak sudah harus mendapatkan luka di umurnya yang masih dini. 

Akhirnya, Moms pun memilih untuk mengoleskan salep atau menutup luka tersebut. Tapi, ternyata hal tersebut enggak boleh dilakukan karena akan berdampak pada penyerapan vaksin yang sudah disuntikkan. 

Biarkan luka tersebut tetap terbuka karena akan pulih dengan sendirinya. Biasanya, luka ini akan muncul sekitar 2-6 minggu setelah disuntikan. 

Memberikan Obat Secara Berlebihan

Orang tua mana pun pasti menginginkan anaknya tetap sehat dan ceria. Dan membuat orang tua memberikan banyak jenis obat sebagaimana orang dewasa agar rasa sakit yang dialami anak segera pulih. Sesuatu yang berlebihan tentunya dapat memberikan efek buruk, Moms. 

Moms, cukup memberikan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jangan ikut-ikutan tanpa mengikuti resep. Mengingat sudah banyak obat yang bisa didapatkan dengan mudah seperti parasetamol dan ibuprofen. 

Menunda Imunisasi

Anak yang sedang mengalami demam ringan masih bisa untuk melakukan imunisasi, Moms. Yang enggak boleh, ketika anak mengalami demam tinggi diatas 38°C. Jika Moms menunda jadwal imunisasi karena anak sedang demam ringan, tentunya akan berdampak kurang baik pada imunisasi. 

Akibatnya, imunisasi yang diberikan tak sepenuhnya dapat diterima oleh tubuh. Sehingga sistem kekebalan tubuh anak menjadi kurang optimal sebagaimana melakukan imunisasi sesuai dengan jadwalnya.