Menu

Si Kecil Sering Tantrum hingga Berteriak? Jangan Cemas Dulu, Ini yang Perlu Moms Ketahui!

16 Agustus 2021 09:15 WIB

Ilustrasi ibu memarahi anak di tempat umum. (vt.co/Edited by HerStory)

HerStory, Jakarta —

Ketika memiliki anak yang memasuki usia balita, tentu orang tua akan mengalami tantangan yang lebih. Pasalnya di usia ini menjadi masa krusial tumbuh kembang anak, baik dari segi fisik maupun segi mental.

Di usia balita, akan ada perilaku baru yang mungkin anak-anak lakukan. Misalnya mulai bisa berteriak ketika ingin mendapatkan perhatian dari orang tua atau ketika keinginannya tak dituruti oleh orang tua.

Perilaku ini tentu akan membuat orang tua khawatir akan membahayakan anaknya. Tapi, sebenarnya apakah normal balita melakukan jeritan atau teriak ketika merasa frustrasi?

Melansir laman Momjunction (16/8/2021) balita berteriak adalah fenomena yang cukup normal dan merupakan bagian dari perkembangan emosionalnya. Berikut adalah beberapa fakta penting tentang amukan dan teriakan yang dialami oleh usia balita:

1. Usia khas untuk timbulnya amukan pada balita adalah 2-3 tahun, tetapi juga dapat terjadi pada bayi yang lebih muda

2. Episode amukan menjerit bisa berlangsung selama beberapa detik hingga beberapa menit

3. Tantrum per hari cukup umum di kalangan balita

4. Sebanyak 87lita antara usia 18 bulan dan 24 bulan akan mengamuk saat ingin sesuatu atau ingin mencari perhatian orang tua

5. 91lita antara usia 30 bulan dan 36 bulan mengalami teriakan tantrum

Apakah kondisi ini dialami oleh semua balita?

Sebagian besar balita mungkin menunjukkan beberapa bentuk amukan, meskipun tak semua mungkin menggunakan jeritan tantrum. Menurut American Academy of Pediatrics, balita dapat menunjukkan berbagai emosi.

Anak-anak memiliki kepribadian yang unik, dan, sama seperti orang dewasa. Oleh karena itu, mungkin ada juga balita yang meluapkan emosinya dengan sikap tenang, sementara ada anak yang sering mengamuk.

Mengekspresikan frustrasi dan stres adalah penyebab paling umum dari balita yang berteriak tak terkendali. Balita sering menjadi frustrasi, terutama ketika tugas atau situasi tak memberikan hasil yang diinginkan.

Mereka menjadi frustrasi dan terpaksa berteriak karena kurangnya keterampilan untuk mengekspresikan perasaannya. Beberapa balita berteriak karena tekanan mental atau fisik, yang dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk kelaparan, kelelahan, penyakit, dan rasa sakit.

Ketika ini terjadi, orang tua harus fokus untuk menentukan penyebab yang mendasari tantrum karena bisa lebih membantu daripada membandingkan anak dengan anak lain.

Artikel Pilihan