Menu

Selain Ari Lasso, Suami Tasya Kamila Juga Pernah Idap Kanker Limfoma, Kenali Jenis-jenis Kanker Limfoma

10 September 2021 08:35 WIB

Ilustrasi kanker Limfoma (Freepik.com/EditedByHerstory)

HerStory, Depok —

Lewat podcast Deddy Corbuzier, Ari Lasso mengatakan dirinya menderita sakit kanker langka. Ia didiagnosa dokter mengalami Diffuse Large B-cell Lymphoma (DLBCL). Sebuah kanker yang terjadi 2 di antara 4000 kasus limfoma.

Selain Ari Lasso, suami Tasya Kamila, Randi Bachtiar diketahui juga pernah idap sakit yang sama. Selama ini terlihat sehat, ternyata Randi Bachtiar menderita penyakit serius yang langka, yaitu kanker Lymphoma Hodgkin.

Limfoma sendiri adalah kanker yang dimulai di sistem getah bening. Maka dari itu, kanker ini sering pula disebut kanker kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening adalah jaringan dan organ yang memproduksi, menyimpan, dan membawa sel darah putih yang melawan infeksi.

Melansir laman resmi Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kanker limfoma terbagi dalam dua jenis utama yakni:

Limfoma Hodgkin, adalah kanker yang berkembang di kelenjar getah bening atau sistem limfatik. Kasus limfoma Hodgkin menyerang salah satu jenis sel darah putih (limfosit), yaitu limfosit tipe B.

Limfosit ini akan mulai menggandakan diri secara abnormal dan menyebabkan limfosit kehilangan fungsinya dalam melawan infeksi. Sehingga mengakibatkan penderitanya rentan terhadap infeksi.

Limfoma Non-Hodgkin, adalah kanker yang berkembang di sistem limfatik, yaitu kumpulan pembuluh dan kelenjar yang tersebar di seluruh tubuh dan berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Salah satunya adalah kelenjar getah bening.

“Limfoma Hodgkin dan limfoma Non-Hodgkin dapat terjadi pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa,” seperti dikutip dari cdc.gov, Kamis (9/9/2021).

Laki-laki lebih rentan terkena Kanker Limfoma

Kanker limfoma Non-Hodgkin menjadi lebih umum seiring bertambahnya usia. Tidak seperti kebanyakan kanker, tingkat limfoma Hodgkin paling tinggi di antara remaja dan dewasa muda (usia 15 hingga 39 tahun) dan di antara orang dewasa yang lebih tua (75 tahun ke atas).

Orang kulit putih lebih mungkin mengalami kanker limfoma Non-Hodgkin daripada orang kulit hitam. Dari sisi jenis kelamin, pria lebih mungkin daripada wanita untuk mengidap kanker limfoma.Para ilmuwan tidak sepenuhnya memahami semua penyebab limfoma. Tetapi penelitian telah menemukan banyak faktor yang berkaitan, seperti:

  • Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi human immunodeficiency virus (HIV) memiliki risiko lebih tinggi terkena limfoma.
  • Virus lain, seperti virus Epstein Barr (virus herpes), juga telah dikaitkan dengan jenis limfoma tertentu.
  • Orang yang terpapar radiasi pengion tingkat tinggi (seperti saat pengobatan kanker) memiliki risiko lebih tinggi terkena limfoma Non-Hodgkin.
  • Riwayat keluarga telah dikaitkan dengan risiko limfoma Hodgkin yang lebih tinggi.
  • Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bahan-bahan tertentu dalam herbisida dan pestisida mungkin terkait dengan limfoma, tetapi para ilmuwan tidak tahu berapa banyak yang dibutuhkan untuk meningkatkan risiko pengembangan limfoma.

Gejala Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin

Gejala limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin hampir sama. Paling mudah dikenali dengan adanya pembesaran kelenjar getah bening, yaitu munculnya benjolan yang tidak terasa nyeri pada daerah leher, ketiak, atau selangkangan.

Selain munculnya benjolan di leher, ketiak, dan selangkangan, gejala-gejala kanker limfoma lainnya meliputi:

  • Demam
  • Lemas
  • Gatal
  • Berkeringat pada malam hari
  • Berat badan menurun
  • Pembesaran organ limpa
  • Batuk, nyeri dada, dan sesak napas.

Itulah informasi mengenai kanker Limfoma Hodgkin dan Non-Hodgkin. Jika merasakan beberapa gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter.

Artikel Pilihan