Menu

Mengenal 3 Jenis Buta Warna dan Ragamnya, Bukan Hanya Hitam-Putih Lho

21 September 2021 20:25 WIB

Ilustrasi pemeriksaan mata buta warna. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Banyak orang mengira buta warna dimana seseorang hanya bisa mengenali warna hitam putih atau abu-abu saja.

Padahal, sejatinya buta warna bukan sekadar hitam-putih saja, lho. Justru buta warna hitam putih jarang terjadi.

Buta warna merupakan kondisi dimana seseorang tak dapat mengenali warna secara pasti. Ada yang melihat biru nampak seperti hijau, atau tak bisa mengenali warna merah. 

Gangguan ini muncul dikarenakan fotoreseptor pada mata hilang atau tak berfungsi. Kondisi ini umumnya disebabkan karena faktor genetik dan cenderung lebih sering menimpa pada laki-laki. 

Melansir dari laman hellosehat.com (21/9) berikut ini 3 jenis buta warna dan ragamnya yang perlu untuk diketahui agar tak salah pemahaman lagi. 

Buta Warna Hijau-Merah

Buta warna yang sering terjadi justru jenis yang pertama ini. Kondisi ini disebabkan sel kerucut pada warna hijau dan merah hilang atau memiliki keterbatasan. Buta warna jenis ini juga memiliki beberapa jenis lainnya diantaranya:

  1. Protanomaly, kondisi ini membuat penderitanya kesulitan melihat warna merah yang nampak seperti abu atau warna merah tersebut nampak kurang cerah. 
  2. Protanomia, dalam kasus ini penderitanya tak memungkinkan untuk membedakan warna merah dan hijau. Dimana pada saat melihat pelangi pun sebagian besar nampak berwarna biru dan emas. 
  3. Deuteranomaly, kondisi ini dimana foreseptor pada warna hijau tak berfungsi sebagaimana mestinya. Yang berdampak pada warna yang dapat dilihat biru, kuning, dan warna-warna yang tampak redam.
  4. Deuteraponia, jenis ini merupakan kondisi foreseptor hijau tak berfungsi secara total sehingga warna yang nampak sebagian besar biru dan emas. 

Buta Warna Biru-Kuning

Jenis buta ini jarang terjadi dan kondisi ini terjadi dikarenakan foreseptor biru tak berfungsi atau hanya sebagian. Jenis buta ini terbagi menjadi 2 jenis yakni:

  1. Tritanopia, kondisi ini membuat penglihatan pada warna yang nampak sebagai merah, biru muda, merah muda, dan ungu lantaran tak adanya sel kerucut yang responsif terhadap warna biru. 
  2. Tritanomaly, ketika mengalami kondisi ini mengakibatkan tak dapat mengenali warna biru karena terlihat sebagai warna hijau atau kuning.

Buta Warna Total

Kondisi jenis buta ini disebut juga sebagai monokromat. Dimana penglihatan akan warna sangat terbatas atau bahkan sama sekali tak bisa mengenali warna. Warna yang akan nampak cenderung seperti menonton televisi hitam putih, dimana warna yang dilihat akan muncul sebagai corak abu-abu. 

Buta warna total pun terbagi menjadi dua jenis, diantaranya:

  1. Monokromasi kerucut biru, penglihatan pada pengidapnya cenderung buruk secara umum, kepekaan terhadap cahaya yang buruk, sampai rabun dekat. Kondisi ini membuat pengidapnya akan sulit membedakan warna dan cenderung yang bisa dilihat warna abu-abu. 
  2. Monokromasi batang, kondisi ini membuat penglihatan pengidapnya bisa melihat berbagai warna namun dalam skala abu-abu. Pengidapnya pun akan berdampak pada gerakan bola mata yang tak terkendali, sensitif terhadap cahaya, dan daya penglihatan yang rendah.