Menu

Jangan Galau Moms! Catat 11 Cara Membuat Perencanaan Keuangan Biar Kondisi Finansial Tetap Sehat

28 Oktober 2021 19:30 WIB

Keuangan suami istri. (Pinterest/Edited By HerStory)

HerStory, Jakarta —

Dalam rangka memeriahkan kampanye Shopee 11.11 Big Sale yang akan dilaksanakan hingga 11 November 2021, Shopee menghadirkan BincangShopee 11.11 dengan membahas pentingnya merencanakan keuangan untuk membangun finansial yang sehat.

Selain BincangShopee 11.11, ada jugga promo-promo yang ditawarkan untuk memberikan keuntungan maksimal dalam pengeluaran alokasi berbelanja.

“Perencanaan keuangan merupakan salah satu langkah awal serta aspek penting dalam upaya membangun finansial sehat. Ragam manfaat yang bisa kita dapatkan dengan membuat perencanaan keuangan, mulai dari memiliki pegangan untuk dana darurat hingga mengatur strategi salah satunya dengan memanfaatkan promo-promo dari setiap kampanye belanja Shopee seperti 11.11 Big Sale untuk mendapatkan keuntungan maksimal," ujar Daniel Minardi, Head of Brands Management & Digital Product Shopee Indonesia pada Kamis (28/10/2021).

Kondisi keuangan yang sehat merupakan keinginan serta tujuan dari setiap individu. Kehidupan di tengah era digital tidak hanya menghadapkan masyarakat terhadap pengeluaran biaya kebutuhan utama, tetapi juga peningkatan kebutuhan yang mengikuti perubahan perilaku serta gaya hidup. 

Enggak hanya itu, pandemi yang masih berlangsung hingga saat ini juga menjadi alasan bagi masyarakat dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya mengatur perencanaan keuangan.

“Bagi saya Financial Planning atau perencanaan keuangan ini sudah menjadi hal yang wajib untuk kita miliki. Bukan hanya soal berapa besar penghasilan kita, tapi juga bagaimana mengelolanya dengan optimal, untuk hari ini, dan hari esok," kata Fellexandro Ruby, Content Creator & Co-Founder Thirty Days of Lunch Podcast.

Lebih lanjut, Pritta Ghozie, Pricipal Consultant & CEO ZAP Finance memberikan 11 serba-serbi yang harus diperhatikan dalam membuat rencana keuangan. Apa saja? Yuk, simak baik-baik, ya!

1. Lakukan Financial Check Up

Hal utama yang perlu dilakukan dalam merencanakan keuangan, yaitu financial check up, sehingga paham dengan kondisi finansial mu saat ini. Dimulai dari mencatat aset yang dimiliki, kewajiban, pemasukan serta pengeluaran.

Pencatatan ini bertujuan untuk mengetahui kesehatan kondisi keuangan dan memastikan kalau kamu masih berada di jalur yang tepat dalam mengelola keuangan.

2. Mencatat Pengeluaran

Agar mengetahui alur keuangan, setiap individu harus mengetahui terlebih dahulu pola perilaku atau kebiasaan pengeluaran. Evaluasi pemasukan yang bersumber darimana saja dan catat.

Evaluasi pengeluaran mulai dari kebutuhan yang dapat dibeli secara bulanan hingga pengeluaran kecil setiap harinya. Ini juga dapat membantu membatasi kebocoran dengan mengurangi pengeluaran yang enggak diperlukan.

3. Mengatur Prioritas Pengeluaran

Biasanya banyak orang akan menjadi boros ketika mereka mendapatkan banyak uang. Penting untuk kita agar dapat menahan diri dalam mengendalikan berbagai keinginan kita. Hal ini dilakukan supaya kita dapat menghilangkan istilah yang selama ini sering disebut sebagai tanggal tua dan tanggal muda.

4. Mengutamakan Manfaat dibanding Harga Murah

Utamakan manfaat dibanding harga murah pada saat membeli barang. Tujuannya agar dapat digunakan dalam jangka panjang, biaya per penggunaan menjadi lebih murah dan bisa dijadikan peluang investasi beberapa tahun ke depan.

5. Cerdas Berbelanja

Kita perlu mengatur strategi dalam berbelanja agar mendapatkan barang yang kita inginkan, tapi dengan biaya yang lebih rendah. Manfaatkan kesempatan untuk berbelanja pada kampanye yang diadakan oleh Shopee seperti 11.11 Big Sale yang memberikan diskon serta cashback yang sangat bermanfaat agar kita dapat lebih berhemat.

6. Memiliki cicilan yang terkendali

Finansial yang sehat adalah dengan memiliki total cicilan utang bulanan yang terkendali atau dibawah 30i penghasilan bulanan. Selain besar cicilannya, pahami juga jenis utang yang diambil. Utang yang baik, contohnya utang KPR, KPR atau untuk modal usaha. Hindari mengambil cicilan utang hanya untuk menutup kebutuhan hidup bulanan ataupun gaya hidup.

7. Membangun Dana Darurat

Tabungan harus dibedakan dari dana darurat. Tabungan lebih kepada pengumpulan uang untuk suatu tujuan, sedangkan dana darurat lebih bersifat pencadangan. Lalu investasi, erat kaitannya dengan profil risiko dan untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Sementara itu, proteksi bertujuan untuk melindungi pendapatan pencari nafkah.

8. Memiliki Tujuan Keuangan

Tujuan ini bisa dimulai dari hal kecil namun realistis seperti rencana dana untuk tujuan membeli sebuah produk yang diinginkan atau untuk berlibur. Nantinya tujuan ini dapat berkembang seperti rencana dana pembelian rumah, dana pendidikan anak, dana pensiun atau hal besar lainnya yang ingin dicapai.

9. Pelajari Investasi Dasar Sebagai Cara untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Ketika kita sudah dapat menghitung alokasi pengeluaran dari pendapatan yang didapat, kita dapat mempelajari investasi untuk mengalihkan sebagian uang yang kita miliki. Investasi ini menjadi strategi untuk mencapai tujuan keuangan.

10. Mulai Menabung & Berinvestasi

Saat memperoleh penghasilan baik dari gaji bulanan, maupun hasil usaha, sisihkan untuk ditabung di awal minimal 10i penghasilan, sehingga dana yang ditabung bukanlah dana sisa. Dengan demikian kamu mampu menyisihkan penghasilan untuk ditabung guna pembelian yang sudah direncanakan maupun tujuan keuangan jangka pendek yang ingin dicapai lainnya.

11. Berkonsultasi Kepada Konsultan Keuangan

Pengelolaan keuangan ini pastinya akan berbeda-beda setiap orangnya. Makanya, sebaiknya ketika keuangan kita sudah lebih kompleks, kita dapat berkonsultasi dengan seseorang yang lebih ahli. Konsultan keuangan dapat memberikan saran-saran yang dapat memperbaiki serta mengoptimalkan pengelolaan keuangan kamu.

Nah, itulah beberapa hal yang harus kamu perhatikan dalam membuat rencana keuangan. Semoga bermanfaat, ya!

Artikel Pilihan