Menu

Dosis Vaksin Covid-19 Berbeda Tiap Kelompok Usia, Kenapa Begitu Ya? Ini Penjelasannya...

09 November 2021 14:00 WIB

Ilustrasi vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 tahun ke atas (Shutterstock/Tatevosian Yana)

HerStory, Jakarta —

Melakukan vaksinasi virus corona Covid-19 menjadi salah satu upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona Covid-19.

Dengan melakukan vaksinasi, kamu akan memiliki sistem daya tahan tubuh yang lebih optimal dan meringankan gejala jika terpapar virus corona Covid-19.

Namun, jumlah dosis vaksin yang diberikan berbeda-beda tergantung kelompok usianya. Mengapa begitu, ya?

Melansir dari The Conversation (9/11/2021), dokter ingin memberikan dosis vaksin yang dapat melindungi dengan baik dan memicu efek samping paling ringan. Semua ini juga tergantung pada bagaimana sistem kekebalan bekerja sesuai perkembangannya.

Vaksin untuk perkembangan kekebalan tubuh

Vaksin bekerja dengan memicu pembentukan antibodi yang akan mengenali kuman tertentu dan akan melawannya dengan cara yang lebih aman, daripada melawan kuman tanpa adanya antibodi terlebih dahulu. Seperti yang terjadi saat orang terinfeksi untuk pertama kali sebelum vaksin.

Seberapa baik vaksin bekerja adalah faktor gabungan dari berapa banyak antibodi yang tubuh hasilkan sebagai respons terhadap vaksin, seberapa efektif dan keamanan vaksin.

Ketika peneliti bekerja untuk menyempurnakan dosis vaksin untuk kelompok usia tertentu, mereka perlu menyadari bagian mana dari sistem kekebalan yang aktif dan tak aktif pada setiap tahap perkembangan kelompok tersebut.

Itulah alasan beberapa beberapa vaksin diuji dan disetujui di waktu yang berbeda pada orang dewasa, remaja, anak-anak, dan bayi.

Sejumlah vaksin untuk bayi diberikan secara berurutan, artinya mereka akan mendapatkan satu jenis vaksin selama beberapa bulan.

Sistem kekebalan adaptif bayi (diberikan oleh sang ibu melalui plasenta dan ASI) cenderung 'pelupa'. Jadi, pemberian vaksin secara bertahap bertujuan untuk memperkuat kekebalan bayi.

Setelah usia 4 tahun, sistem kekebalan bayi cenderung lebih responsif dan 'tidak mudah lupa'. Tidak heran apabila pada saat inilah bayi-bayi umumnya diidentifikasi memiliki alergi.

Para ilmuwan cenderung mulai memberi vaksin untuk kelompok usia 18 hingga 55 tahun. Sebab, kekebalan mereka sudah matang dan secara jelas menunjukkan apabila ada reaksi merugikan dari vaksin.

Melihat apa yang terjadi pada kelompok usia dewasa juga membantu dokter memprediksi apa yang mungkin terjadi ketika vaksin diberikan kepada kelompok lainnya, terutama pada orang yang lebih muda.

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Share Artikel:

Oleh: Tasha Rainita

Artikel Pilihan