Menu

Benarkah Hipertensi Bisa Sembuh Hanya dengan Buah dan Sayur Tanpa Bantuan Obat Medis? Ternyata...

22 November 2021 12:15 WIB

Berbagai macam jenis sayur. (Unsplash/Dan Gold)

HerStory, Jakarta —

Tekanan darah tinggi atau hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang mengancam nyawa. Seringnya kondisi ini tak menimbulkan gejala sehingga baru disadari ketika sudah parah hingga merenggut nyawa. Enggak heran jika hipertensi sering juga disebut silent killer.

Jika sudah didiagnosa mengalami hipertensi, kondisi ini tak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikelola. Salah satunya dengan cara menjalani pola hidup sehat, menjauhi makanan tinggi garam dan mengonsumsi banyak sayuran dan buah.

Tapi, sebenarnya apakah konsumsi sayur dan buah saja tanpa obat-obatan medis bisa bantu atasi masalah hipertensi ini?

Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia, Dr. dr. Isman Firdaus, Sp.JP., mengatakan bahwa pemahaman itu tak selalu salah, namun bukan berarti hipertensi bisa sembuh dengan mengonsumsi sumber makanan tersebut.

"Sebenarnya prinsipnya buah dan sayur itu bagus. Jadi seperi pisang itu merelaksasi otot, buah bit ada kandungan nitrat. Tapi itu beda dengan obat yang sudah terukur. Jadi bukan untuk mengobati, tapi buah dan sayur adalah pola makan sehat yang bisa memberikan kebugaran," ujarnya beberapa waktu lalu.

Rutin mengonsumsi jenis makanan tersebut memang dapat menurunkan risiko 0eningkatan tekanan darah. Tetapi bagi orang yang sudah terdiagnosa hipertensi,  tekanan darah sudah di atas 160 lebih, dokter Isman mengatakan, tidak bisa hanya mengandalkan konsumsi sayur dan buah sehat saja.

"Tapi perlu dengan obat-obatan," jelasnya.

Pada tahap awal, pasien hipertensi biasanya akan diberikan ibat untuk mengontrol darah tinggi untuk dikonsumsi selama 5 sampai 10 tahun. Akan tetapi konsumsi obat itu pula harus diimbangi dengan pola makan yang sehat. Jika tidak, maka risiko meningkatnya tekanan darah tetap bisa terjadi.

"Kalau tekanan darah sudah optimal, olahraga juga oke, pola makan juga rendah garam, saat itu juga akan menyebabkan tekanan darah jadi stabil dan dalam waktu 2 sampai 3 tahun bisa dikurangi dosis obatnya jika tensi sudah stabil di bawah 120. Tapi tetap harus dites setiap sebulan sekali. Kalau sempat meningkat lagi, harus mulai lagi dari awal," ucapnya

Lihat Sumber Artikel di Suara.com

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama HerStory dengan Suara.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel yang tayang di website ini menjadi tanggung jawab HerStory.

Artikel Pilihan