Menu

Dokter Spesialis Paru Tegaskan Apapun Jenis Rokok Tetap Berpotensi Kanker: Vape atau Rokok Herbal, Sama Saja!

23 November 2021 19:55 WIB

Ilustrasi seorang wanita sedang memegang vape/rokok elektrik. (Pinterest/Freepik)

HerStory, Sukabumi —

Kehadiran rokok elektrik (vape) dan herbal kerap kali dijadikan sebagai alternatif guna menekan risiko berbagai masalah kesehatan terutama kanker paru

Namun anggapan tersebut segera ditepis oleh dr. Sita Laksmi Andarini, PhD, Sp.P (K) dalam acara Diskusi Publik #LungTalk “Urgensi Pasien Kanker Paru Terhadap Akses Pengobatan Inovatif” yang diadakan oleh Gerakan Nasional Indonesia Peduli Kanker Paru, Selasa (23/11/2021). 

"Perhimpunan Dokter Paru Indonesia tidak merekomendasikan rokok elektrik sebagai upaya untuk berhenti merokok. Itu bukan suatu alat untuk berhenti merokok. Yang jelas apapun vape (rokok elektrik) pasti ada nikotin,"ujar dr. Sita pun demikian pada rokok herbal. 

Faktor penyebab menjadikan rokok sebagai sesuatu hal yang berbahaya sampai memicu kanker karena mengandung zat adiktif, toxic, dan carsinogenica.

"Kenapa rokok berbahaya? Karena tiga, adiktif, toxic, dan langsung carsinogenic. Zat adiktif adalah nikotin, zat toxicnya ada empat ribu, zat carsinogenic-nya ada enam puluh," jelasnya. 

Dokter Sita juga menambahkan heat not burn cigarettes yang kini sedang hype dikalangan anak muda, meski tanpa mengeluarkan asap tetap saja berisiko terhadap kesehatan paru karena mengandung bahan kimia.

Pasalnya pada perokok aktif risiko terkena kanker paru meningkat sebesar 13 kali lipat. 

"Penyakit yang diakibatkan rokok saja bukan hanya kanker paru. Penyakit jantung koroner kemudian kanker lambung dan kanker-kanker yang lainnya pun ikut meningkat,"pungkasnya.